Kenapa HIV dan AIDS Seringkali Dikaitkan? Berikut Penjelasannya

Anna Maria Anggita - Senin, 12 Juli 2021
Ilustrasi orang dengan HIV/AIDS
Ilustrasi orang dengan HIV/AIDS katleho Seisa

Tanpa pengobatan, seseorang dengan HIV kemungkinan akan mengalami kondisi serius yang disebut Acquired Immunodeficiency Syndrome, atau yang dikenal sebagai AIDS.

AIDS adalah penyakit yang dapat berkembang pada orang dengan HIV.

Dalam arti lain, AIDS adalah stadium akhir dari HIV.

Jika AIDS benar-benar berkembang di tubuh seseorang, itu berarti sistem kekebalan sudah sangat terganggu.

Baca Juga: Efikasi dan Efek Samping Vaksin Sinopharm yang Digunakan dalam Vaksinasi Gotong Royong

 

Sistem kekebalan melemah di titik di mana tubuh tidak dapat lagi merespon sebagian besar penyakit dan infeksi.

Alhasil, orang yang hidup dengan AIDS lebih rentan terhadap berbagai penyakit seperti radang paru-paru, TBC, meningitis kriptokokus, dan cytomegalovirus (CMV), sejenis virus herpes.

Selain itu bisa juga terjangkit toksoplasmosis, kondisi otak yang disebabkan oleh parasit, lalu cryptosporidiosis yang merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh parasit usus, dan penyakit kanker seperti sarkoma kapos dan limfoma.

Harapan hidup yang lebih pendek terkait dengan AIDS yang tidak diobati bukanlah akibat langsung dari sindrom itu sendiri.

Baca Juga: 6 Penyakit yang Mungkin Muncul karena Kebanyakan Minum Vitamin C

Sebaliknya, berbagai kondisi di atas adalah akibat dari penyakit dan komplikasi yang timbul dari melemahnya sistem kekebalan oleh AIDS.

Nah, jadi sekarang sudah paham ya Kawan Puan kalau HIV dan AIDS itu berbeda namun punya kaitan satu sama lain. (*)

 

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru