Isu soal perempuan yang Koo Hye Sun maksud adalah soal bagaimana perempuan tidak bisa setara dengan laki-laki.
"Tumbuh sebagai perempuan, saya berpikir, ' Apa yang membuat saya tidak setara dengan laki-laki?' Setelah pubertas, kekuatan fisik saya tidak meningkat, tetapi laki-laki semakin kuat. Saya pikir saya mengembangkan rasa takut dan rasa rendah diri pada saat yang sama," ucap Koo Hye Sun dalam acara tersebut.
Ia pun melanjutkan, "Daripada ingin dengan sengaja membuat film tentang perempuan, saya menggambarkan perspektif yang pasti dimiliki oleh perempuan."
"Dengan membuat film ini, saya ingin memahami perempuan dan laki-laki," terang Koo Hye Sun lebih jauh.
Perempuan kelahiran Bupyeong-gu, Incheon itu pun menjelaskan, "Saya harus berbicara tentang kebencian diri yang kami miliki karena kami adalah perempuan. Alih-alih bicara buruk tentang orang lain, kami hanya menyalahkan diri sendiri, dan saya pikir itu perlu untuk digambarkan."
Baca Juga: Kenalan dengan Malea Emma, Penyanyi Cilik Keturunan Indonesia yang Hadiri Festival Film Cannes
Tentang film Dark Yellow
Melansir dari artikel lain di Soompi, Dark Yellow adalah film melodrama horor yang menceritakan kisah kehidupan seorang perempuan.
Sang perempuan ini adalah pekerja di sebuah toko bunga kuning.
Jalan cerita dan konflik di Dark Yellow bakal dimulai ketika ada seorang laki-laki aneh yang menyukai perempuan pekerja di toko bunga kuning tersebut.
Laki-laki itu pun mulai masuk ke kehidupan pribadi si perempuan, dimana kita bisa menemukan konflik film pada bagian ini.
Koo Hye Sun sendiri mengatakan bahwa warna kuning adalah penggambaran dari kekuatan seorang perempuan, serta hubungannya dengan perspektis serta sikap laki-laki yang kerap membenci atau mengabaikan perempuan.