Hipoksemia dapat menyebabkan masalah ringan seperti sakit kepala dan sesak napas.
Pada kasus yang parah, dapat mengganggu fungsi jantung dan otak dalam jangka waktu yang lama.
Adapun beberapa gejala hipoksemia yakni:
- Sakit kepala,
- Sesak napas,
- Detak jantung cepat,
- Batuk,
- Mengi (suara bernada tinggi saat bernapas),
- Kebingungan,
- Warna kebiruan pada kulit, kuku, dan bibir.
Kawan Puan, sebelum terlalu parah, jangan ragu untuk menghubungi dokter.
Dengan begitu, kamu akan mendapat pengobatan hipoksemia untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
Baca Juga: Nola B3 Hamil Lagi di Usia 43 Tahun, Ini yang Harus Dilakukan Saat Hamil di Usia 40an
Obat-obatan yang digunakan diberikan melalui inhaler, tentunya dengan dosis terukur dan memingkinkan obat terhirup ke dalam paru-paru.
Akan tetapi, jika dalam kasus yang lebih parah, dokter akan meresepkan terapi oksigen.
Di mana orang biasanya menerima oksigen ekstra melalui alat yang disebut kanula (tabung) yang dipasang di bagian luar hidung, atau melalui masker pernapasan.
Lokasi dan jumlah waktu orang menerima terapi oksigen didasarkan pada kebutuhan individu.