Faktor risiko paling signifikan untuk memiliki estrogen rendah adalah usia.
Seiring bertambahnya usia perempuan dan mendekati menopause, sangat normal jika kadar estrogen turun.
Dan faktanya, kadar estrogen mulai turun beberapa tahun sebelum menopause terjadi (perimenopause).
Baca Juga: Nola B3 Hamil Lagi di Usia 43 Tahun, Ini yang Harus Dilakukan Saat Hamil di Usia 40an
Kadar estrogen juga dapat menurun karena beberapa alasan lain termasuk:
- Kegagalan ovarium prematur,
- Kondisi bawaan, seperti sindrom Turner,
- Gangguan tiroid,
- Olahraga berlebihan,
- Badan terlalu kurus,
- Kemoterapi, dan
- Kelenjar hipofisis yang berfungsi rendah.
Selain itu, memiliki riwayat keluarga dengan masalah hormonal juga dapat meningkatkan risiko perempuan terkena estrogen rendah.
Baca Juga: Kenapa HIV dan AIDS Seringkali Dikaitkan? Berikut Penjelasannya
Lantas apa saja efek estrogen rendah?
Gejala estrogen rendah di antaranya yakni menstruasi yang tidak teratur, infertilitas, tulang menjadi lebih rapuh sehingga pengeroposan tulang dapat terjadi, dan hubungan seksual yang menyakitkan.
Tak hanya itu saja, perempuan juga mengalami hot flashes alias sensasi rasa panas yang muncul secara tiba-tiba dan tidak diketahui apa yang menjadi penyebabnya, dan peningkatan infeksi saluran kemih.