1. We
Film pendek We adalah sebuah cerita tentang seorang anak perempuan yang beranjak dewasa dan memasuki usia kuliah.
Film ini berkisah tentang Adin (diperankan oleh Rachel Amanda) bersama Bapak (diperankan oleh Teuku Rifnu Wikana) dan Ibu (Riny Hamid) yang menanti pengumuman untuk ke jenjang pendidikan berikutnya.
Meski antusias, namun ada kebimbangan dari sosok Bapak yang harus rela melepaskan putri satu-satunya untuk hidup mandiri, kuliah di luar kota.
Dalam 12 menit, film We mampu membuat kita mengingat kembali masa-masa dimana harus mulai tinggal berjauhan dari orang tua, menelepon mereka untuk menanyakan kabar, dan menahan rindu untuk segera ingin bertemu serta memeluk.
Film pendek ini pun akan membuat kita makin kangen rumah, memeluk erat orang tua, dan mengusap air mata.
We adalah film pendek tentang impian dan cita-cita seorang anak perempuan dan juga cinta kasih dari ayah yang selalu ada untuk mendukungnya.
Tonton film pendek We berikut ini.
Baca Juga: Jadi Sutradara, Koo Hye Sun Angkat Isu Perempuan di Film Dark Yellow
2. Sing (Mindenki)
Sing adalah sebuah kisah tentang ketidakadilan yang diterima oleh seorang anak perempuan kecil bernama Zsofi di sekolah barunya.
Zsofi diperlakukan tidak adil oleh gurunya ketika bergabung di tim paduan suara sekolah.
Film pendek pemenang Oscar ini amat manis, menyentuh, dan membawa pesan kuat soal keberanian melawan ketidakadilan dan kesetiakawanan yang mungkin akhir-akhir ini sulit kita temui.
Sing adalah drama masa kanak-kanak dengan banyak musik berlatar belakang tahun 1990-an pasca sosialis Budapest, Hungaria.
Film pendek 24 menit ini berdasarkan kisah nyata seorang perempuan yang melawan ketidakadilan sosial di sekolahnya.
Menonton film ini, kita diingatkan kembali untuk menjadi sosok perempuan yang lebih berani dalam melawan ketidakadilan yang kita alami.
Tonton Sing (Mindenki) di sini.