Viral Video Twitter Cara Membedakan Oximeter Asli dan Palsu, Dokter Berikan Penjelasan

Rizka Rachmania - Selasa, 13 Juli 2021
Tanggapan dokter perihal video viral di Twitter cara membedakan oximeter asli dan palsu.
Tanggapan dokter perihal video viral di Twitter cara membedakan oximeter asli dan palsu. Ekaterina Rekina

Parapuan.co - Viral video di Twitter tentang cara membedakan oximeter asli dan palsu.

Video tersebut diunggah pada Senin (12/7/2021) oleh akun @9itmr di Twitter.

Dalam cuitannya, akun tersebut menuliskan, "Tips untuk mengetahui mana oximeter palsu dan asli."

Namun sebenarnya, video yang ia unggah adalah video TikTok milik akun @glamscoot.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Berbayar Ditunda, Kimia Farma Ungkap Alasannya

Tidak diketahui apakah kedua akun di Twitter dan TikTok itu orang yang sama, namun videonya itu sontak langsung menjadi viral.

Per hari Selasa (13/7/2021), video dari akun @9itmr itu sudah ditonton oleh 146,8K atau 146,8 ribu penonton.

Video tentang tips membedakan oximeter palsu dan asli itu pun sudah disukai oleh 6000 lebih pengguna, 3000 lebih Retweets, dan 438 Quote Tweets.

Banyak juga pengguna Twitter yang memberikan komentar di bawah postingan akun @9itmr.

Kebanyakan komentar netizen adalah bukti percobaan mereka untuk membedakan oximeter asli dan palsu sesuai yang dicontohkan dalam video.

Video tersebut jadi viral karena sekarang ini oximeter jadi salah satu alat kesehatan yang digunakan oleh masyarakat, khususnya para pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah.

Oximeter dipakai untuk mengetahui kadar saturasi oksigen dan denyut jantung dalam tubuh, dimana jika kadar tersebut berada di ambang batas tertentu, pasien Covid-19 harus segera memeriksakan diri ke rumah sakit agar lekas mendapat pertolongan.

Nah, di dalam video yang viral tersebut, sang pemilik akun membandingkan dua jenis oximeter untuk mengetahui mana yang asli dan palsu.

Baca Juga: Ketersediaan Tempat Tidur IGD dan Antrean Pasien Covid-19 Sekarang Sudah Bisa Dicek di SIRANAP 3.0

Ia menggunakan dua oximeter, satu warna biru dan satunya lagi putih.

Kemudian ia juga menyediakan dua buah pensil sebagai bahan percobaan.

Pensil dimasukkan ke masing-masing oximeter kemudian dilihat angka saturasi oksigen yang muncul pada layar digitalnya.

Ternyata, oximeter berwarna biru di video menunjukkan angka 98 dan 112, sedangkan oximeter putih tidak menunjukkan hasil apa-apa.

Kesimpulannya adalah oximeter biru palsu karena menunjukkan hasil saturasi oksigen meski yang dimasukkan adalah pensil.

Sementara itu oximeter warna putih adalah asli karena tidak menunjukkan hasil saturasi oksigen karena memang yang dimasukkan adalah pensil.

"Jadi jangan salah beli. Masukkan pensil ke dalamnya, kebaca enggak tulisannya. Kalau terbaca, berarti Anda sudah tertipu," kata laki-laki dalam video viral Twitter itu.

Tapi, apakah benar cara tersebut bisa dipakai untuk membedakan oximeter asli dan palsu?

Baca Juga: Tidak Mendapat SMS dari 1199 dan Sertifikat Vaksin Covid-19 Tak Kunjung Muncul? Telepon Nomor Ini

Melansir dari Kompas.com, dokter spesialis paru Konsultan Onkologi di RSUD dr. Pirngadi Medan, Dr. Moh Ramadhani Soeroso, M.Ked (Paru), Sp.P-K.Onk mengatakan bahwa apa yang dijelaskan dalam video itu memang masuk akal.

Tapi perlu digarisbawahi bahwa perbedaan oximeter itu hanyalah masalah akurasi, bukan asli atau palsu.

"Oximeter tujuannya untuk deteksi kadar saturasi oksigen di paru dan denyut jantung. Jadi kalau jari dimasukkan, otomatis kan ada sistem saraf di jari. Oximeter akan membaca saturasi oksigen dan denyut jantung," kata Ramadhani.

"Sementara kalau dimasukkan benda mati, oximeter tidak akan bekerja. Bisa dibilang itu tidak bagus oximeternya, bukan palsu," tambahnya.

Ramadhani pun menduga bahwa munculnya saturasi oksigen dan denyut jantung pada salah satu oximeter itu karena sensitivitas sensor.

Sensitivitas sensor adalah kemampuan oximeter dalam mendeteksi saturasi oksigen dan denyut jantung.

"Padahal oximeter biru itu masih akurat untuk pemeriksaan kadar oksigen paru. Mungkin saja oximeter biru sangat sensitif sensornya, sehingga pensil pun bisa terdeteksi saturasi oksigen," jelas Ramadhani.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia, IDAI Rekomendasikan 10 Hal Ini Terkait Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun

Namun, Ramadhani pun tidak bisa menyimpulkan kalau sensitivitasnya tinggi maka oximeter itu rusak.

Pasalnya di dalam video tidak ditunjukkan perbandingan ketika oximeter dimasuki jari seperti seharusnya.

Jika saja ada video yang menunjukkan percobaan dengan jari, maka kita bisa jadikan perbandingan dan penilaian apakah oximeter biru itu memang rusak.

Jadi, jangan langsung percaya dulu ya, dengan segala video yang beredar luas di media sosial. 

Cek dulu kebenarannya agar Kawan Puan tidak tertipu. (*)

Sumber: Kompas.com,Twitter
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania