Dampak PPKM Darurat, Penularan Covid-19 di Kota Salatiga Turun

Saras Bening Sumunarsih - Selasa, 13 Juli 2021
Pasien Covid-19 yang melakukan perawatan intensif
Pasien Covid-19 yang melakukan perawatan intensif Azamat Imanaliev

Parapuan.co – Pemerintah menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama 3-20 Juli 2021. 

Tujuan diberlakukannya kebijikan ini adalah untuk menekan penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Mengingat, angka penularan Covid-19 meningkat dari hari ke hari.

Setelah berlangsung selama lebih dari satu minggu, kebijakan PPKM Darurat ini berdampak positif. Salah satunya di wilayah Salatiga, Jawa Tengah.

Hal ini disampaikan oleh Yuliyanto, selaku Wali Kota Salatiga.

Meskipun kasus Covid-19 menurun setelah pelaksanaan PPKM, namun Yulianto tetap menghimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat.

Baca Juga: Kimia Farma Tunda Layanan Vaksinasi Covid-19 Berbayar, Ini Alasannya

"Evaluasi dilakukan berkelanjutan bersama TNI dan Polri, juga instansi lain. Kita juga memperhatikan masukan masyarakat, terutama soal pergerakan ekonomi," ungkap Yulianto seperti yang dilansir dari Kompas.com.

Setelah masa PPKM berakhir, Yulianto akan melakukan evaluasi bersama dengan TNI-Polri.

Dirinya mengatakan bahwa proses evaluasi ini juga akan memperhatikan kondisi ekonimi masyarakat selama pelaksanaan PPKM.

Baca Juga: 15 Wilayah di Luar Jawa dan Bali Terapkan PPKM Darurat Mulai Hari Ini, Berikut Aturannya

"Nanti setelah dua minggu setelah PPKM darurat kita lihat pengaruhnya setelah ada pembatasan mobilisasi masyarakat, termasuk efek gerakan Salatiga di Rumah Saja.

"Tapi inti ini semua adalah peran serta semua pihak, pemerintah dan masyarakat, untuk mentaati dan melaksanakan prokes," terangnya.

Tak hanya mengenai PPKM, Yulianto juga mengatakan bahwa ketersediaan pasokan oksigen di Salatiga masih terbilang aman.

Pihaknya juga telah memastikan ketersediaan oksigen di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19.

"Meski harus aktif mencari, tapi masih bisa memenuhi kebutuhan pasien. Apalagi kita juga dibantu TNI dan Polri yang membentuk Satgas Oksigen untuk mengamankan dari kemungkinan penimbunan atau pihak-pihak yang mencari keuntungan pribadi," ucapnya.

Data Dinas Kesehatan Kota Salatiga mencatat total pasien positif yang menjalani perawatan dan isolasi mencapai 1.114 orang dan penurunan jumlah kasus baru setiap harinya. (*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja