Parapuan.co – Nama Mellisa Anggiarti sempat viral dan menarik perhatian bersama sejumlah pilot perempuan Indonesia lainnya.
Salah satu alasannya karena Mellisa Anggiarti membuktikan perempuan merdeka memilih profesinya, sekalipun berkarier di bidang yang didominasi kaum laki-laki.
Bahkan menariknya, sebelum menjadi pilot garuda, Mellisa Anggiarti merupakan salah satu finalis abang none Jakarta tahun 2012, lho!
Tak hanya itu, rupanya bagi Mellisa Anggiarti sendiri, menjadi pilot bukanlah pilihan utama dan pertamanya sejak lulus dari Jurusan Filsafat Universitas Indonesia (UI).
Baca Juga: Inspiratif! Hannah Al Rashid Ceritakan Kisahnya Jadi Seorang Aktivis
Banting setir dari dunia modelling dan kecantikan lalu menjadi pilot tentu bukanlah keputusan mudah yang pernah dibuatnya.
Ternyata sebelum memutuskan jadi pilot, Mellisa sempat mengalami konflik batin panjang.
Pasalnya, Mellisa Anggiarti sendiri justru bercita-cita menjadi seorang jurnalis semasa masih kuliah dahulu. Makanya, dia mengambil jurusan Filsafat.
Akan tetapi, ia terpaksa mengubur mimpinya jadi jurnalis dan memutuskan menjadi pilot.
Demi Tidak Pindah Rumah
Mellisa Anggiarti bisa dibilang terlahir di tengah keluarga dengan latar belakang dunia penerbangan.
Sang kakek adalah pengajar di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI), sementara ayahnya adalah pensiunan pilot.
"Kakek aku, tuh, pengajar di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Terus ayahku juga pilot di maskapai yang sama kayak aku sekarang," terang Mellisa kepada PARAPUAN, Senin (12/7/2021).
Mellisa bilang, "Tapi aku sebelumnya enggak ada sama sekali ke sana (jadi pilot). Aku kuliah biasa aja, dan bener-bener pengennya jadi jurnalis tadinya, karena aku ambil filsafat, kan."
Baca Juga: Cerita Amanda Farliany, Difabel Tunarungu yang Sukses Jadi Youtuber dan Model
Bukan itu saja yang melatarbelakangi keputusan Mellisa, tetapi juga perasaan ingin meneruskan perjuangan ayahnya yang pensiun dini dari pekerjaannya sebagai pilot.
"Terus ayahku pensiun waktu itu. Aku mikir, apa ya pekerjaan yang aku enggak harus pindah dari rumah," ucap Mellisa.
Semula Mellisa berpikir untuk bekerja di perusahaan sang ayah di dekat bandara yang juga tak jauh dari rumahnya di Tangerang.
Namun, karena ia tipe perempuan yang tidak suka berdiam diri bekerja di suatu tempat, Mellisa sempat terpikir pula untuk menjadi pramugari.
Akan tetapi, sang ayah justru menyarankannya untuk jadi pilot dan ikut pendidikan penerbangan.
Setelah mempertimbangkan beberapa lama, ditambah mendapat dukungan dari seluruh keluarga dan saran sang ayah, Mellisa Anggiarti pun membuat keputusan.
Perempuan yang bertugas sebagai First Officer Garuda Indonesia B738 itu bersedia masuk sekolah pilot, yaitu di Bali International Flight Academy.
Kolestrol Hingga Gerak Motorik
Tak disangka, perjalanan memulai pendidikan sebagai pilot tidak semudah yang dibayangkannya.
Sewaktu menjalani tes fisik dan kesehatan, ternyata ditemukan bahwa kadar kolesterol Mellisa Anggiarti cukup tinggi.
"Waktu tes, itu ditemukan bahwa kolesterol aku tinggi. Itu dari kuliah, sih, kurasa. Soalnya tiap hari makan gorengan," kata Mellisa.
Mellis menambahkan, "Abis itu, ya paling aku menjalankan pola hidup sehat. Sampai akhirnya kolesterol aku normal."
Baca Juga: Bangga! Nora Al Matrooshi Jadi Astronot Perempuan Pertama Asal Uni Emirat Arab
Di samping itu, Mellisa juga pernah mengalami kesulitan mengendalikan gerak motorik karena kurangnya latihan.
Untungnya, selama di sekolah penerbangan Mellisa Anggiarti banyak belajar dan berlatih, salah satunya dengan menggunakan flight simulator.
Setelah 10 bulan menjalani pendidikan, Mellisa Anggiarti akhirnya menjadi pilot terkualifikasi yang bertugas menerbangkan pesawat Garuda Indonesia B738 sejak tahun 2016.
Begitulah kisah Mellisa Anggiarti hingga bisa jadi salah satu pilot perempuan di Garuda Indonesia. Hebat, ya, Kawan Puan?
Mudah-mudahan kisahnya dapat memberi Kawan Puan inspirasi, ya. Jika Mellisa Anggiarti bisa merdeka memilih pekerjaannya, maka kita juga bisa! (*)