Bukan dari Puncak, Begini Cara Memotong Tumpeng Sesuai Filosofinya

Firdhayanti - Kamis, 15 Juli 2021
Nasi tumpeng, salah satu makanan khas Indonesia
Nasi tumpeng, salah satu makanan khas Indonesia iStockphotos

Parapuan.co - Saat ada perayaan tertentu, kerap kali nasi tumpeng menjadi santapan yang lezat. 

Bahkan tak hanya untuk dimakan, memotong tumpeng juga dilakukan sebagai prosesi di berbagai syukuran atau ulang tahun. 

Saat perayaan tersebut, sering kali kita memotong tumpeng dari bagian atasnya bukan? 

Baca Juga: Hadir di Berbagai Perayaan dan 17an, Ini Makna Filosofis Nasi Tumpeng

Ternyata, hal itu tidak sesuai dengan filosofi yang terdapat pada nasi tumpeng, lho Kawan Puan. 

Selain sebagai pelengkap acara-acara tertentu, nasi tumpeng ternyata memiliki filosofinya sendiri.

Sebagaimana kita ketahui, nasi tumpeng merupakan makanan berbentuk kerucut yang diletakkan di atas tampah. 

Melansir dari Bobo, bentuk kerucut ini ternyata melambangkan rasa terima kasih manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Murdjati Garito, peneliti di Pusat Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada mengatakan bahwa bentuk kerucut tumpeng merupakan simbol dari Gunung Suci dalam kosmologi Hindu. 

Baca Juga: Cita Rasa Indonesia, Ini 4 Kue Tradisional Berbahan Gula Merah yang Wajib Dicoba

Bagi masyarakat Hindu, khususnya di India, Gunung Meru begitu sakral dan dianggap tempat tinggal para dewa. 

Simbol Tuhan Yang Maha Esa juga dilihat dari puncak tumpeng yang hanya berisi satu butir nasi. 

Semakin ke bawah, nasi tumpeng dilambangkan sebagai umat dengan berbagai sifatnya. 

Adapun penggambaran umat dilihat dari sikapnya yang baik ataupun tidak baik. 

Semakin sedikit jumlahnya, maka semakin sempurna. 

Potong Tumpeng dari Bawah 

Karena filosofi tersebut, sebenarnya tumpeng tidak boleh dipotong pada bagian atasnya. 

Murdjati mengatakan bahwa memotong tumpeng dari bagian atasnya ini dipengaruhi oleh budaya barat. 

Memotong tumpeng dari bagian puncaknya ternyata bertentangan dengan makna tumpeng dan diartikan memotong hubungan manusia dengan Tuhan. 

Baca Juga: Selain Soto Betawi, Ini Dia Makanan Khas Betawi Lain untuk Dinikmati

Karena itu, cara yang tepat untuk memakannya yakni dengan dimakan bersama-sama dengan melingkar di sekitar tumpeng. 

Setelah itu, makanlah nasi tumpen dari bagian bawah dengan menggunakan tangan atau sendok bersama-sama. 

Nantinya, tumpeng yang sudah dimakan ini akan membuat bagian puncak tumpeng bersatu dengan bagian dasarnya. (*) 

 

Sumber: Bobo.grid.id
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat