“Kekerasan berbasis gender membangun trauma pada masa depan saat mereka mengingatnya,” tambah Rani.
Tak hanya itu, dari keseluruhan dampak yang ditimbulkan, dirinya menjelaskan jika Tonic Immobility menjadi pengaruh terbesar terkait kesehatan mental korban.
Tonic Immobility adalah kelumpuhan daya pikir korban saat insiden kekerasan berlangsung.
Baca Juga: Upaya Kemenpppa Lindungi Pekerja Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
“Banyak yang mengalami ini dan ini menyebabkan proses keadilan sulit,” tutup Rani.
Kawan Puan, itulah dampak kekerasan berbasis gender yang bisa dialami oleh siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan.
Yuk mulai sekarang lebih waspada, agar terhindar dari kekerasan berbasis gender ini! (*)