Tak Bisa Sembarangan, Begini Cara Hadapi Keluarga yang Tak Mau Divaksin

Ericha Fernanda - Jumat, 16 Juli 2021
Menghadapi keluarga yang tak mau divaksin
Menghadapi keluarga yang tak mau divaksin Chalffy

Penting untuk tidak menghakimi atau argumentatif. Sebaliknya, fokuslah pada pengumpulan informasi.

"Ketika kamu mendengarkan dengan cermat orang yang kamu cintai, kamu cenderung mengidentifikasi kekhawatiran dan keyakinan mereka. Mengapa itu penting bagi mereka terkait vaksinasi,” kata dokter Obianuju Genevieve Aguolu, di Yale School of Medicine, AS.

Baca Juga: Jadi Syarat Perjalanan, Begini Cara Cek Status Vaksinasi dan Cetak Sertifikat Vaksin Covid-19

Ketika kamu memiliki pemahaman menyeluruh tentang kekhawatiran mereka, kamu dapat mencari jawaban bersama.

Selain itu, menumbuhkan empati juga bisa membuat kamu mengetahui cara yang akan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap vaksin dan keinginan mereka untuk divaksinasi.

3. Menghindari kesalahan-kesalahan kecil

Saat mengajak diskusi, ada beberapa perilaku yang harus dihindari. Jangan merendahkan, menghakimi, atau tidak sabar.

Jika kamu melakukan kesalahan-kesalahan itu, kamu bisa kehilangan kesempatan penting untuk belajar lebih banyak tentang kekhawatiran mereka.

Kamu juga bisa kehilangan kepercayaan sebagai seseorang yang mau mendengarkan. Keinginan untuk tidak vaksin bisa jadi lebih besar, Kawan Puan.

4. Mengatur strategi percakapan yang konsisten

Nadine menyarankan saat berdiskusi tentang vaksin, kita harus menggunakan trik: terima, ulangi, tanggapi, dan rujuk.

Terima berarti menerima informasi dari mereka dengan mengajukan pertanyaan. Ulangi berarti mengilang kembali informasi tentang vaksin pada mereka untuk memvalidasi kekhawatiran dan menegaskan bahwa kamu mendengarkan.

Baca Juga: Lakukan Ini Jika Tidak Mendapatkan SMS dari 1199 Atau Sertifikat Vaksin Covid-19 Belum Terbit

Tanggapi bisa berarti menanyakan apakah kamu dapat berbagi beberapa informasi dengan mereka. Memberikan tanggapan membuat mereka menjadi peserta aktif hingga tidak merasa sedang direndahkan.

Jika mereka menjawab ya, jawab kekhawatiran mereka seperti, “Saya bisa mengerti mengapa itu terdengar menakutkan” dan rujukan ke informasi berbasis bukti.

Menyadari kekhawatiran dan masalah dapat mengarah pada diskusi yang lebih bermanfaat lho, Kawan Puan.

Nah itulah beberapa cara menghadapi keluarga yang tak mau divaksin.

Kawan Puan jangan lekas menyerah ya menghadapi keluarga yang tak mau divaksin ini! (*)

Sumber: Self
Penulis:
Editor: Arintya