Beredar Hoaks Orang yang Sudah Divaksin Punya Gelombang Bluetooth, Ini Tanggapan Kemenkes

Dinia Adrianjara - Sabtu, 17 Juli 2021
Hoaks orang yang sudah divaksin Covid-19 punya gelombang bluetooth.
Hoaks orang yang sudah divaksin Covid-19 punya gelombang bluetooth.

Parapuan.co - Kawan Puan, beberapa waktu terakhir beredar berbagai misinformasi seputar vaksin Covid-19 dengan berbagai narasi.

Misinformasi tersebut beredar di berbagai platform media sosial dan perpesanan singkat, seperti di Whatsapp dan Facebook.

Baru-baru ini di Facebook, salah satu pengguna membagikan tangkapan layar yang menjelaskan cara menyambungkan gelombang bluetooth yang terpancar dari tubuh, ke ponsel.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia, Kemenkes Klarifikasi WHO Tetapkan Indonesia Negara High-Risk Covid-19 Itu Hoaks

Berikut ini narasi yang tertulis pada tangkapan layar yang dibagikan pengguna Facebook:

"Orang yg sudah divaksin memiliki gelombang bluetooth. Bagi yg sudah di vaksin coba di tes. Caranya, jauhkan seluler/jaringan sekitar yg ada jaringan bluetooth kemudian nyalakan browsing bluetooth..jika muncul angka ^ kode itulah kode vaksin anda. Selamat bagi Yg sudah di vaksin, anda jadi mayat hidup yang terkoneksi dengan signal 5G yang di kendalikan oleh Zionis serta pemerintah RRC."

Hingga Sabtu (17/7/2021), unggahan tersebut sudah dikomentari dan dibagikan oleh beberapa warganet.

Baca Juga: Sedang Hamil? Ini Vaksin yang Diterima Demi Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Tanggapan dari Kementerian Kesehatan

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, memastikan informasi tersebut hoaks.

"Walah itu hoaks lah pasti," kata Nadia, yang juga menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes.

Nadia mengatakan tak ada hubungannya antara vaksin Covid-19 dengan kode maupun gelombang apa pun, termasuk bluetooth.

"Ini kan vaksin cairan, enggak ada hubungannya dengan barcode atau gelombang apa pun," ungkap Nadia.

Ia menjelaskan bahwa bahan-bahan yang digunakan pada vaksin Covid-19 sudah dipastikan aman untuk diberikan kepada masyarakat.

"(Bahannya) virus yang sudah mati atau bagian virus, bahan pendukung seperti pengawet dan stabiliser, jadi bukan barcode.

"Vaksin aman dan jangan percaya hoaks, dan jangan mudah sebar hoaks," kata Nadia, seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Efikasi dan Efek Samping Vaksin Sinopharm yang Digunakan dalam Vaksinasi Gotong Royong

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Restoran Mewah Ini Tawarkan Warisan Kuliner Khas Indonesia Timur