Mengenalkan Body Positivity pada Anak Dimulai dari Orang Tua yang Menerima

Ericha Fernanda - Minggu, 18 Juli 2021
Mengenalkan body positivity pada anak.
Mengenalkan body positivity pada anak. freepik

Parapuan.co - Body positivity atau gerakan dan proses penerimaan citra tubuh secara menyeluruh tidak hanya diperuntukkan bagi orang dewasa.

Anak-anak pun bisa menerapkannya sejak dini melalui pengasuhan orang tua yang mengajarkan kepositifan tentang tubuh padanya.

Orang tua tak akan pernah bisa mengajarkan body positivity pada anak jika mereka belum menerima kondisi anak secara keseluruhan.

Baik itu dalam bentuk fisik, warna kulit, tinggi badan, dan ukuran mereka.

Dra. Mira Amir, Psikolog Anak dan Keluarga di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (UI), menegaskan bahwa sebelum mengajarkan body positivity, terdapat sikap-sikap dasar yang harus ditumbuhkan orang tua sebagai pengasuh anak.

"Yang paling dasar adalah sikap menerima orang tua, sebelum kita masuk ke konsep yang beragam tentu anak harus merasa mereka diterima oleh orang tuanya," kata Mira saat dihubungi PARAPUAN, (16/07/2021).

Baca Juga: Sangat Berbeda, Ini Miskonsepsi antara Body Positivity dan Budaya Obesitas

Pertanyaan seperti, "Mampukah orang tua menerima kondisi anaknya?", mungkin belum tentu bisa dijawab "Iya" oleh seluruh orang tua.

Menerima berarti tidak menghakimi, memprotes, atau membandingkan kondisi anak dengan anak lain sebayanya.

Mencintai tanpa syarat kepada anak adalah langkah awal bagaimana body positivity bisa ditumbuhkan dengan baik pada mereka.

"Banyak sekali anak-anak yang masih mengeluh, karena tidak mendapatkan penerimaan dari orang tuanya," tambahnya.

Penerimaan dari orang tua itu sangat penting, menunjukkan bagaimana seorang anak lebih diakui, dihormati, dan dicintai bagaimanapun keadaannya.

Mengenalkan Body Positivity Sejak Usia Dini

Penelitian berjudul Children, Teens, Media, and Body Image (2015), oleh Seeta Pai dan rekannya, anak-anak mulai berbicara tentang masalah tubuh sejak usia 5 tahun.

Itulah mengapa penting bagi orang tua untuk memulai percakapan tentang body positivity sejak dini.

Mengutip Nationwide Children's, terdapat tekanan untuk mempertahankan berat, bentuk, dan ukuran tertentu yang konsisten di antara anak laki-laki dan perempuan.

Namun, anak laki-laki lebih cenderung mengembangkan rasa tidak aman karena terlalu pendek atau tidak memiliki otot besar, sementara anak perempuan lebih cenderung khawatir tentang kelebihan berat badan.

Ketika anak-anak berbicara negatif terhadap tubuhnya, dorong si anak untuk mengidentifikasi hal-hal yang mereka sukai dari diri mereka sendiri.

Fokus pada fitur non-fisik, seperti menjadi pintar, baik hati, lucu, atau teman yang baik.

Baca Juga: Body Positivity, Menentang Bagaimana Masyarakat Memandang Tubuh

Ajari anak untuk menghargai diri mereka sendiri dan orang lain untuk apa yang ada di dalam, bukan seperti apa penampilan mereka.

Ketika anak mulai memperhatikan media massa dan media sosial, penting bagi mereka untuk belajar menerima pesan dengan penuh perhatian.

Luangkan waktu untuk menjelaskan tekanan dan standar yang tidak realistis dari masyarakat kita.

Selain itu, bantu anak untuk menafsirkan informasi yang disajikan oleh media dan menghilangkan pengaruh negatif.

Selamat mencoba mengenalkan body positivity pada anak, Kawan Puan! (*)

Sumber: nationwidechildrens.org
Penulis:
Editor: Arintya


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru