Seseorang yang melempar masalah tersebut di sosial media tentu akan mendapatkan perhatian dari orang lain dan mengundang rasa penasaran.
Bahkan mereka akan mendapatkan berbagai macam feed back baik itu positif maupun negatif.
“Itu semua bisa di dapatkan dengan gratis di sosial media,” ucapnya.
Rasa penasaran dapat membuat keingintahuan seseorang tersalurkan.
Ini juga menunjukkan bahwa dibalik kehidupan seseorang yang baik-baik saja ternyata mereka juga memiliki masalah.
“Ternyata yang kelihatannya bahagia ternyata juga ada masalah,” tambah Dr. Firman Kurniawan.
Sebagai upaya menyalurkan keingintahuan
Menurut Firman, rasa penasaran merupakan upaya untuk menyalurkan rasa keingintahuan tentang ketidaksempurnaan orang lain.
“Ketika saya berhasil menemukan ketidaksempurnaan orang lain, itu adalah kepuasan. Oh, ternyata orang lain juga begitu,” tegasnya.
Baca Juga: Sering Curhat Masalah Pribadi di Media Sosial? Berikut Cara Mengatasinya
Tak hanya itu, Firman juga menegaskan jika ketidaksempurnaan adalah hal yang mengasyikan bagi orang lain.
“Jiwa kita perlu dipuaskan oleh hal-hal yang tidak sempurna, orang lain ternyata tidak sempurna juga. Nah, itu kadang-kadang tontonan yang mengasikan. Itu tadi kunci dari rasa penasaran,” tutupnya.
(*)