Dari daftar pribadi yang sebaiknya tidak mudah diberikan ke orang lain, Kawan Puan bisa mengkategorikannya menjadi tiga yakni level aman dan nyaman, umum/sensitif, dan Personally Identifiable Information (PII) atau informasi identifikasi pribadi.
Pengelompokkan data pribadi sesuai dengan tiga kategori itu sesuai dengan kenyamanan masing-masing individu.
"Tiap orang itu punya level kenyamanan dalam menjaga data pribadi. Tapi kita bisa golongkan kategori data pribadi menjadi tiga," ujar Ellen.
Jadi, Kawan Puan bisa memilih sendiri nih, data pribadi mana yang masuk ke kategori umum/sensitif, level aman dan nyaman, dan PII.
Contoh, kamu memasukkan data pribadi berupa nama lengkap ke kategori level aman dan nyaman karena kamu tidak masalah informasi tersebut diketahui oleh orang lain.
Baca Juga: Bentuk Kekerasan Berbasis Gender Online di Aplikasi Kencan, Apa Saja?
Bisa juga kamu memasukkannya ke kategori umum karena nama lengkap adalah informasi pribadi yang memang sering kita sampaikan ke banyak pihak lain.
Tapi, tidak masalah kalau nama lengkap ini kamu masukkan ke kategori sensitif atau bahkan PII karena tidak ingin informasi tersebut diakses oleh banyak orang.
Hal yang seperti ini contohnya bisa terjadi pada penyintas kekerasan seksual dimana mereka tidak ingin nama lengkapnya diketahui.
Sekarang Kawan Puan jadi tahu kan, apa saja yang termasuk ke kategori data pribadi dan bagaimana mengkategorikannya sebagai informasi yang boleh bebas diakses orang lain atau tidak.
Semoga informasi ini bisa membantumu lebih berhati-hati dan berpikir dua kali saat sebelum memberikan data pribadi ke orang lain. (*)