Mengapa Beberapa Orang Lebih 'Kebal' pada Covid-19? Ini Penjelasan Ahli

Maharani Kusuma Daruwati - Senin, 19 Juli 2021
Ilustrasi alasan sebagian orang lebih 'kebal' pada Covid-19
Ilustrasi alasan sebagian orang lebih 'kebal' pada Covid-19 PeopleImages

Parapuan.co - Banyak orang mengalami infeksi Covid-19 serius yang menyebabkan rawat inap dan bahkan kematian.

Sementara beberapa orang lolos dengan gejala yang lebih ringan.

Lalu mengapa hal ini bisa terjadi?

Mengutip dari Indiatvnewsmenurut penelitian, alasannya adalah karena mereka sebelumnya pernah berhubungan dengan virus corona lain.

Yaitu virus yang menyebabkan sekitar seperempat kasus flu biasa yang dialami anak-anak.

Baca Juga: Jadi Salah Satu Pengobatan Covid-19, Apa Itu Terapi Plasma Konvalesen?

Para peneliti dari Universitas Stanford di AS menunjukkan bahwa pada orang-orang seperti itu, sel-sel kekebalan lebih siap untuk bergerak dengan cepat melawan SARS-CoV-2, virus yang bertanggung jawab atas Covid-19.

Sel-sel kekebalan, yang disebut sel-T pembunuh, menjelajah melalui darah dan getah bening, parkir di jaringan dan melakukan operasi stop-and-frisk pada sel-sel penduduk.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Immunology, menunjukkan bahwa sel T pembunuh yang diambil dari pasien Covid-19 yang paling sakit menunjukkan lebih sedikit tanda-tanda pernah bertemu atau terinfeksi dengan virus corona penyebab flu biasa.

"Banyak dari sel T pembunuh ini berada dalam mode 'memori'," kata Mark Davis, Profesor mikrobiologi dan imunologi di Stanford's School of Medicine.

"Sel memori sejauh ini merupakan yang paling aktif dalam pertahanan penyakit menular. Mereka adalah apa yang kamu ingin miliki untuk melawan patogen yang berulang. Merekalah yang dimaksudkan untuk dihasilkan oleh vaksin," tabah Davis.

Untuk penelitian ini, tim menganalisis sampel darah yang diambil dari donor sehat sebelum pandemi Covid-19 dimulai, yang berarti mereka tidak pernah menemukan SARS-CoV-2 – meskipun banyak yang mungkin telah terpapar jenis virus corona penyebab flu biasa.

Baca Juga: 6 Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh pada Anak agar Tak Gampang Sakit

Mereka menemukan bahwa pasien Covid-19 dengan gejala yang lebih ringan cenderung memiliki banyak sel memori T pembunuh yang diarahkan pada peptida SARS-CoV-2 yang dibagikan dengan jenis virus corona lainnya.

Jumlah sel T pembunuh pasien yang lebih banyak terutama di antara sel-T yang biasanya menargetkan peptida unik untuk SARS-CoV-2 dan, dengan demikian, mungkin telah dimulai dari awal dalam respons mereka terhadap virus.

"Mungkin pasien dengan Covid-19 yang parah belum terinfeksi, setidaknya baru-baru ini, oleh jenis virus corona yang lebih lembut, sehingga mereka tidak mempertahankan sel T pembunuh memori yang efektif," jelas Davis.

(*)

Sumber: indiatvnews.com
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja