Parapuan.co - Apakah meminta maaf pada anak terdengar asing bagi Kawan Puan?
Harusnya sih tidak, sebab tiap orang sebaiknya meminta maaf apabila sudah melakukan kesalahan.
Bisa saja orang tua bersalah pada anak hingga membuatnya terluka, maka sangat perlu untuk memperbaiki keadaan ini dengan minta maaf.
Baca Juga: Memulai Percakapan Body Positivity dengan Anak, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?
Sayangnya, orang tua sering mengalami kesulitan mengungkapkan kesalahan kepada anak-anak mereka karena ia percaya bahwa meminta maaf sama dengan kelemahan.
"Orang tua sering memiliki gagasan bahwa ketika mengakui kesalahan, mereka akan kehilangan kendali dan anak akan melompat dan berjalan di atasnya," kata Tovah P. Klein, Ph.D., direktur Barnard College Center for Toddler Development dan penulis How Toddlers Thrive: What Parents Can Do Today for Children 2 to 5 to Plant the Seeds of Lifelong Success.
Padahal tidak demikian, justru orang tua menunjukkan rasa sayang dan pengakuan akan kesalahan pada anak.
Melansir Parents, berikut ini cara bijak minta maaf pada anak demi menghadirkan suasana yang lebih baik.
Kenali Perasaan Terluka Anak
"Menakutkan bagi seorang anak ketika orang tua marah padanya," kata Tovah.
Sebagai permintaan maaf, kamu bisa mengatakan, "Maaf, Mama/Ibu bereaksi berlebihan dan berteriak kepadamu. Mama/Ibu tahu itu membuat kamu merasa takut. Lain kali Mama/Ibu akan mencoba menunjukkan kepadamu apa yang Mama/Ibu maksud terlebih dahulu agar kamu tidak perlu khawatir."
Jika Kawan Puan menunjukkan padanya bahwa kamu benar-benar menyadari telah menyakiti perasaannya, itu memungkinkan kalian berdua akan kembali bersama dan hubungan itu dapat diperbaiki.
Baca Juga: Cara Mengajarkan Anak Berteman dan Mau Terhubung dengan Mereka
Jelaskan Mengapa Itu Terjadi
"Orang tidak selalu sadar diri," kata Susan Shapiro, seorang profesor perguruan tinggi dan penulis The Forgiveness Tour: How to Find the Perfect Apology.
Jika Kawan Puan memberi anak-anak alasan mengapa perilakumu yang tidak pantas terjadi, itu justru memanusiakan kamu dan menciptakan ruang untuk belas kasih.
Kamu bisa menjelaskan seperti ini, "Mama minta maaf karena sangat stres akibat pandemi. Mama sangat frustrasi sehingga tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sehingga Mama menyuruhmu segera pergi tanpa mendengarkan."
"Mengakui kesalahan, pelanggaran, atau ketidakpekaan adalah langkah pertama untuk meminta maaf dengan benar," ujar Susan.
Menawarkan Perbaikan dan Memperjelas Emosi
Bertanya seperti, "Bagaimana perasaanmu?" bisa menjadi langkah awal untuk mengetahui perasaan dan emosi yang anak rasakan.
Kemudian menindaklanjuti dengan, "Bagaimana Mama bisa memperbaiki kesalahan ini untukmu?" merupakan penegasan bahwa orang tua benar-benar ingin memperbaiki kesalahannya.
Menawarkan perbaikan hubungan semacam ini memvalidasi perasaan anak dan membuatnya merasa bahwa dia didengar.
Selain itu, Kawan Puan bisa mengajaknya ngobrol berdua secara intens dan tenang.
Memberinya sesuatu yang dia inginkan dan menghabiskan waktu bersama akan memperkuat fakta bahwa hubungan itu penting bagi orang tua dan anak.
Baca Juga: Pandemi Akibatkan Stres pada Anak, Dokter Reisa: Ini Tandanya
(*)