Parapuan.co - Hari Raya Idul Adha itu selalu diperingati dengan cara yang unik ya, terutama di Indonesia.
Perlu kamu ketahui pula bahwa tradisi Idul Adha di Indonesia ini tak hanya berkurban saja.
Sebab, setiap daerah memiliki adat dan tradisi yang berbeda untuk memperingati Idul Adha.
Baca Juga: Tak Hanya Indonesia, 4 Negara Ini Punya Tradisi Idul Adha yang Unik
Kawan Puan, pasti penasaran kan dengan berbagai perayaan Idul Adha di Indonesia?
Dilansir dari Kompas.com, berikut ini enam tradisi Idul Adha yang seru.
1. Mepe Kasur
Mepe kasur yang berarti menjemur kasur merupakan tradisi umat Muslim dari Banyuwangi.
Di mana alas tidur ini dijemur, kemudian dipukul-pukul untuk menghilangkan debu.
Kegiatan mengingatkan warga agar menjaga kebersihan kasur, tujuannya agar terhindar dari penyakit dan debu.
Warga melakukan mepe kasur dengan serentak sejak pagi hari.
Tradisi ini juga dipercaya warga Banyuwangi untuk menolak bala.
2. Toron
Toron adalah tradisi Idul Adha asal Madura.
Tradisi ini ditandai dengan mudik ke kampung halaman, layaknya Idul Fitri.
Setelah masyarakat sampai ke kampung halaman, mereka melakukan silaturahmi.
Silaturahmi ini adalah puncak dari perayaan tradisi Toron.
Baca Juga: Ini Dia 8 Tips yang Harus Dilakukan saat Terkena Covid-19 ketika Sedang Travelling
3. Manten Sapi
Manten Sapi merupakan tradisi dari Desa Wates Tani, Kecamatan Granti, Kabupaten Pasuruan.
Manten Sapi merupakan tradisi untuk menghormati hewan yang akan dikurbankan.
Sesuai namanya, Manten Sapi atau pengantin sapi ini dilaksanakan layaknya acara pernikahan.
Sapi dirias, diberi kalung bunga tujuh rupa dan dibalut kain putih.
4. Apitan
Apitan yang juga dikenal sebagai Sedekah Bumi Apitan merupakan tradisi dari masyarakat kelurahan Sampangan, Semarang, Jawa Tengah.
Tradisi ini adalah perwujudan rasa syukur yang disimbolkan dengan mengarak tumpeng dan hasil bumi di jalan raya.
Nantinya, di akhir perayaan, warga setempat akan berlomba mengambil hasil bumi yang telah diarak.
5. Grebeg Gunungan
Tradisi Grebeg Gunungan datang dari Keraton Yogyakarta dan sudah berlangsung secara turun-temurun untuk menyambuh Idul Adha.
Grebeg Gunungan dilakukan dengan membawa tiga buah gunungan yang berisi berbagai makanan.
Kemudian gunungan tersebut diarak dan dikawal oleh prajurit beserta dua ekor kuda.
Baca Juga: Hall of Fame Seni Grafiti Pertama di Asia Tenggara Ada di Singapura
6. Kaul Negeri dan Abda'u
Kaul Negeri dan Abda'u berasal dari daerah Maluku Tengah.
Tradisi ini dilakukan oleh para pemuka agama dengan menggendong kambing yang akan dikurbankan.
Kambing yang akan disembelih ini digendong seperti bayi dan dibalut dengan kain, lalu diarak mengitari rumah penduduk.
Tak hanya diarak saja, tradisi yang dilaksanakan setelah shalat Idul Adha ini dilakukan sambil dzikir dan shalawat.
Kemudian, daging yang sudah disembelih diberikan kepada mereka yang kurang mampu, demi menjaga hubungan antar masyarakat.(*)