Parapuan.co - Sebuah unggahan di Twitter pada tanggal 14 Juli 2021 menjadi viral gara-gara menyebut masa Black Death atau Spanish Flu Pandemic.
Unggahan tersebut adalah milik akun @zahraamalias yang mengatakan, "Selalu mikir gimana rasanya hidup di masa Black Death atau Spanish Flu pandemic. Well, wonder no more!"
Selalu mikir gimana rasanya hidup di masa Black Death atau Spanish Flu pandemic. Well, wonder no more! https://t.co/s3HhkxnM7u pic.twitter.com/SvJA4YySyb
— Zahra Amalia (@zahraamalias) July 14, 2021
Menurut akun @zahraamalias, Black Death terjadi sepanjang tahun 1346 sampai dengan 1353 dan merupakan pandemi paling mematikan sepanjang sejarah.
Pandemi Black Death membunuh sekitar 75 sampai dengan 200 juta orang di Eurasia dan Afrika Utara.
Baca Juga: Tak Hanya Fisik, Kesehatan Mental Juga Perlu Diperhatikan Selama Pandemi
Jika dibandingkan dengan Covid-19 yang saat ini tengah terjadi, tingkat kematian yang disebabkan oleh Black Death memang jauh tinggi.
Pasalnya, Covid-19 yang terjadi setahun ke belakang merenggut 4 juta jiwa.
Akun @zahraamalias itu pun melampirkan sebuah sumber yakni Visualcapitalist.com, yang merangkum sejarah panjang pandemi di dunia sebelum Covid-19.
Berikut daftarnya!
1. Wabah Antoine
Terjadi tahun 165-180 SM dengan kematian 5 juta jiwa. Wabah berupa cacar atau campak.
2. Epidemi cacar Jepang
Terjadi tahun 735-737 SM dengan kematian 1 juta jiwa. Jenis penyakit ini adalah variola major virus.
3. Wabah Justinian
Periode berlangsung 541-542 M dengan tingkat kematian 30-50 juta jiwa. Jenis penyakit adalah kutu atau bakteri yersinia pestis/tikus.
4. Black Death
Periode berlangsung 1347-1351 dengan jenis penyakit bakteri yersinia pestis/tikus. Tingkat kematiannya mencapai 200 juta jiwa.
5. Wabah Cacar Dunia Baru
Terjadi tahun 1520 dengan jumlah kematian 56 juta jiwa. Penyebabnya adalah virus utama variola.