Saran Psikolog untuk Mengurangi Rasa Khawatir Orang Tua selama Pandemi

Saras Bening Sumunarsih - Kamis, 22 Juli 2021
Ibu memakaikan masker pada anak
Ibu memakaikan masker pada anak iStockphotos

Orang tua juga disarankan untuk melihat situasi pandemi dari sudut pandang yang lebih luas dan positif.

Bisa dibilang, orang tua jangan terlalu fokus pada hal-hal negatif saja.

Misalnya, mungkin sejak pandemi, ibu menjadi lebih dekat dengan anak.

Kekhawatiran bisa membuat seseorang menjadi tidak bisa tidur atau malah ingin tidur terus, ataupun menyebabkan nafsu makan turun atau sebaliknya.

Namun selama tidak mengganggu aktivitas, hal tersebut dianggap sebagai respons stres normal.

"Kekhawatiran dianggap tidak normal jika sampai membuat kita kehilangan minat melakukan apapun dan membuat kita jadi tidak produktif," ujar Belinda.

Baca Juga: Kegiatan Rayakan Hari Anak Nasional di Rumah Aja, Orang Tua Bisa Ikut Serta!

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa 62% orang tua merasa kekhawatiran tersebut hingga gelisah, dan 29% mengalami sulit tidur.

Khawatir dengan peningkatan kasus Covid-19 pada anak, mayoritas orang tua menjadi lebih ketat menjalankan protokol kesehatan dan melindungi keluarga dari Covid-19.

100% responden membatasi diri seminimal mungkin keluar rumah, serta menunda atau membatalkan acara dan liburan yang sudah direncanakan.

Data survei juga menunjukkan sebanyak 87% orang tua melarang anak bermain keluar rumah.

"Karena kasus yang sedang melonjak, maka memang sebaiknya anak tidak boleh keluar," jelas dr. Lucia Nauli Simbolon, SpA.

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Arintya


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja