Parapuan.co - Pandemi Covid-19 telah membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Inilah saatnya kita untuk menambah keterampilan baru.
Kawan Puan, keterampilan baru begitu dibutuhkan di era digital ini, terlebih ketika kita kehilangan pekerjaan atau pun pendapatan.
Sebab, berdasarkan survei yang dilakukan JobStreet, sekitar 52% pekerja Indonesia diberhentikan karena pandemi, di mana sebagian besar dari mereka memiliki latar belakang pendidikan rendah dan berasal dari generasi muda.
Tentunya, ini sangat disayangkan. Sebab, seharusnya generasi muda harus punya keterampilan baru untuk membantu meneruskan ekonomi negara.
Setiap tahunnya, tanggal 15 Juli ditetapkan sebagai World Youth Skills Day, hari yang dideklarasikan oleh United Nations General Assembly untuk memperingati pentingnya membekali generasi muda dengan keterampilan untuk mempersiapkan mereka dalam pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan.
Perekonomian dunia selalu berubah dengan cepat.
Baca Juga: Fresh Graduate Butuh Kursus Job Oriented Ini untuk Bersaing di Dunia Kerja
Menurut laporan Jobs of Tomorrow oleh World Economic Forum, pekerjaan di masa depan akan tumbuh sebesar 51 persen, dan pekerjaan tersebut berasal dari industri baru yang sedang berkembang seperti pekerjaan Green economy, data dan AI, dan peran baru di bidang teknik, cloud computing, dan pengembangan produk.
Selain itu, ekonomi masa depan akan menempatkan penekanan penting pada interaksi manusia yang berarti permintaan baru untuk pekerjaan di industri seperti Marketing, Sales, dan Content Production.
Generasi muda perlu dipersiapkan dan dibekali dengan keahlian dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan di abad ke-21.
Terlepas dari statistik ketenagakerjaan, survei JobStreet juga menemukan bahwa pekerja yang telah diberhentikan mulai mempelajari dan melatih hal-hal baru untuk mempersiapkan mereka dalam pekerjaan baru.
75 persen pekerja Indonesia secara sukarela melatih diri untuk pekerjaan baru, dan 67 persen dari mereka telah meluangkan banyak waktu untuk belajar.
Jenis pekerjaan yang dipelajari para pekerja ini termasuk seni dan karya kreatif, IT, media informasi, sains dan penelitian, teknik, hukum, digitalisasi, komunikasi, dan layanan sosial.
Dalam survei JobStreet juga ditemukan bahwa pada tahun 2020, 55 persen masyarakat Indonesia telah memilih belajar mandiri, meningkat dari 43 persen pada tahun 2018.
Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda tenaga kerja Indonesia menyadari tantangan baru yang menanti mereka di dunia kerja dan bersedia meluangkan waktu untuk memperoleh keterampilan baru agar bisa mempersiapkan diri mereka.
Menyadari pentingnya keterampilan bagi generasi muda, JobStreet berkolaborasi dengan FutureLearn, menyediakan kursus gratis dan informasi eksklusif yang dapat mempersiapkan kandidat dengan pengetahuan yang tepat dan membantu mengasah keterampilan mereka.
JobStreet juga akan mengadakan serangkaian webinar bertajuk Driving Digital Transformation to Future-Proof Your Business, yang akan membantu usaha kecil dan menengah serta calon wirausahawan muda untuk membimbing mereka dalam hal ini di era digital.
Tidak berhenti di situ, JobStreet juga mengadakan Virtual Career Fair, pameran karier virtual yang bisa dihadiri dari rumah untuk menemukan pekerjaan yang paling tepat.
Setelah mempertajam keterampilan, sudah waktunya untuk mempromosikan diri ke ratusan perusahaan yang turut berpartisipasi dalam JobStreet Virtual Career Fair.
Baca Juga: Bisa Work From Home, Ini 5 Pekerjaan Samping yang Pas di Masa Pandemi
“Saat ini sudah tersedia banyak sarana untuk memperkaya wawasan dan keterampilan yang dapat diakses dengan mudah secara online, yang tentunya sangat bermanfaat.
JobStreet juga menyediakan kursus gratis melalui kerjasamanya dengan FutureLearn serta webinar untuk para pengusaha UKM muda untuk bisa terus belajar hal-hal baru untuk masa depan mereka.
Tidak hanya karier, tapi keterampilan masyarakat Indonesia juga sangat penting bagi JobStreet.” Faridah Lim Country Manager JobStreet Indonesia.
Semoga bisa membantumu ya, Kawan Puan!(*)