Ada Kumpulan Esai dan Jurnal Harian, Ini Rekomendasi Buku Non Fiksi Pilihan RM BTS

Alessandra Langit - Sabtu, 24 Juli 2021
Kim Namjoon atau RM BTS yang hobi membaca buku non fiksi
Kim Namjoon atau RM BTS yang hobi membaca buku non fiksi Kompas Entertainment

Parapuan.co - BTS, grup musik beranggotakan tujuh orang dari Korea Selatan, telah mengambil alih dunia dengan bakat, kerja keras, dan pesona mereka.

Sepanjang perjalanan karir mereka, sang pemimpin grup, Kim Namjoon atau RM, telah memberikan rekomendasi buku kepada penggemar, yang akrab disapa ARMY, sebagai rekomendasi bacaan untuk mereka.

Semua anggota BTS senang berbagi informasi dengan penggemar tentang minat mereka masing-masing.

Dalam berbagai kesempatan, Kim Namjoon menyatakan bahwa dia suka membaca buku.

Dalam foto-foto yang diunggah BTS, Kim Namjoon pun sering terlihat membaca buku di taman atau pun di sekitaran kota Seoul, Korea Selatan.

Baca Juga: Kesetaraan Hubungan Antara BTS dan ARMY Ciptakan Aktivisme Fandom

Beberapa buku yang dibaca oleh Kim Namjoon, bahkan menginspirasi lagu dan video musik mereka sendiri.

Salah satu jenis buku yang sering Kim Namjoon baca adalah buku-buku non-fiksi, yang menceritakan kehidupan nyata dari seseorang.

Penasaran buku non-fiksi apa saja yang direkomendasikan oleh Kim Namjoon atau RM? Yuk simak daftarnya yang dilansir dari Koreaboo.

11 PM, One Bite Elephant karya Hwang Kyung Shin

Buku ini adalah kumpulan esai perjalanan sang penulis.

Dimulai dari cerita di musim gugur yang mengarah ke musim dingin, musim semi, dan ditutup dengan cerita musim panas.

Cerita dalam buku ini ditulis layaknya buku harian dari penulis yang terasa dekat dengan siapa pun yang membacanya.

Days At The Small Store Buying Happiness With Coins karya Lee Me Kyeoung

Buku ini adalah kumpulan sketsa dokumentasi dari gambaran toko-toko kecil di Seoul, Korea Selatan.

Penulis menghabiskan 20 tahun terakhir untuk mendokumentasikan toko-toko kecil ini, banyak di antaranya yang sekarang telah menghilang.

Penulis juga menyertakan gambaran alam sekitar dari setiap bangunan.

Ia memilih setiap bagian kecil yang dapat kamu bayangkan, mulai dari papan nama dan produk yang dipajang di setiap jendela, hingga sepeda kecil yang bersandar di depannya.

Baca Juga: Audiobook, Cara Baru Menambah Ilmu bagi Kawan Puan yang Tak Punya Waktu Membaca

I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki karya Baek Se Hee

Buku ini merupakan kisah dari sang penulis, Baek Se Hee, dalam menjalani proses konsultasi dengan psikiaternya.

Buku ini adalah perjalanan sang penulis selama mencoba untuk lebih menerima dirinya sendiri.

Pembaca seperti diajak untuk lebih mengenal diri sendiri dengan segala keadaan mental yang kita miliki.

Penulis juga mengajak pembaca untuk menerima dan tidak membenci diri kita sendiri karena masa lalu yang sudah kita lewati.

I’m Glad to Live Like Bonobono karya Kim Sin Hoi

Buku ini adalah kumpulan esai yang menceritakan kecanggungan menjadi orang dewasa.

Penulis mengangkat kisah mereka yang hidup setiap hari dengan tenang tanpa mimpi besar dan orang-orang yang lebih memilih kenyamanan daripada sensasi.

Lewat buku ini, penulis ingin memberi pesan bahwa tidak apa-apa bila kita belum menemukan jalan hidup kita di usia dewasa.

Baca Juga: Mengenal Kisah Perjuangan Perempuan Berpengaruh di Dunia Lewat Buku Ilustrasi Ini!

Serta, tidak apa-apa jika kita memilih jalan yang tidak sesuai dengan ekspektasi diri sendiri atau orang lain, di tengah perjalanan mungkin kita temukan hal baru yang menarik.

Beberapa buku di atas sudah tersedia di Indonesia dan ada yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit Haru dan tersedia di toko online Gramedia.

 

Sumber: Koreaboo,Good Reads
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Peran Perempuan Minim, DPR Refleksi Pemilihan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK 2024-2029