Parapuan.co – Umumnya area leher kerap terabaikan dalam rutinitas kecantikan kita. Padahal, kulit di bagian leher juga penting untuk diperhatikan loh Kawan Puan.
Bahkan banyak yang mengatakan bahwa kulit di leher dapat menunjukkan usia kita yang sesungguhnya.
Pasalnya memang, kulit di leher termasuk yang paling tipis, sehingga lebih rentan terhadap kerusakan lingkungan.
Memang, garis-garis horizontal di leher adalah hal yang sangat normal. Namun karena kerap terabaikan dalam rutinitas perawatan kulit, tanda penuaan lebih cepat muncul di area leher.
"Melemahnya fondasi kulit, bersamaan dengan penyempitan otot di bawah kulit, menyebabkan lipatan kulit dan kerutan yang lama-kelamaan akan tetap ada bahkan saat istirahat," kata Dr. Joshua Zeichner, dokter kulit bersertifikat dan direktur penelitian kosmetik dan klinis dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City pada InStyle.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Imunoterapi untuk Kanker Kapala dan Leher
Inilah mengapa kulit di leher kita lebih rentan terhadap tanda penuaan dengan timbulnya garis-garis horizontal dan kerutan.
Terlebih lagi, semakin kita melakukan aktivitas yang membuat kulit leher terlipat, akan membuat garis dan kerutan tersebut lebih awal terbentuk.
Bahkan ternyata, meningkatnya penggunaan perangkat seluler menjadi salah satu penyebab fenomena tech neck.
Yaitu istilah sehari-hari yang digunakan untuk merujuk pada perkembangan prematur garis horizontal di leher, yang disebabkan oleh posisi wajah kita saat melihat ke bawah. Misalnya saat menggunakan ponsel pintar, laptop dan lainnya.
“Kita sekarang lebih sering menundukkan kepala dan melipat kulit di leher. Kemungkinan ini berkontribusi pada peningkatan kerutan leher yang kita alami, bahkan pada pasien yang lebih muda,” tambah Dr. Zeichner.