Parapuan.co - Di India, Covid-19 telah menyebabkan lonjakan kasus infeksi jamur yang fatal.
Infeksi jamur ini disebut mucormycosis atau yang lebih sering dikenal masyarakat umum sebagai jamur hitam.
Dilansir dari Medical News Today, penyebab jamur hitam adalah jamur dari ordo mocurales yang ditemukan di tanah, debu, vegetasi yang membusuk, dan kotoran hewan.
Baca Juga: Ini Cara Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan pada Anak Remaja
Apabila jamur ordo moculares ini hidup di tubuh manusia maka dengan cepat dapat menginfeksi hidung dan sinus lalu menyebar ke wajah, rahang, dan otak.
Biasanya orang yang mengalami mucormycosis adalah mereka dengan kekebalan tubuh lemah atau sedang menderita penyakit tertentu, misalnya diabetes.
Di mana diabetes ini tak hanya meningkatkan risiko seseorang terkena Covid-19 saja, namun bisa lebih parah dari itu yakni infeksi jamur.
Apabila orang dengan infeksi jamur tidak mendapat pengobatan anti jamur dan operasi untuk menghilangkan jaringan nekrotik, maka mucormycosis seringkali berakibat fatal.
Hal ini dibuktikan dalam sebuah tinjauan yang dilakukan sebelum pandemi Covid-19 dari Centers for Disease Control (CDC) berjudul Mucormycosis Statistics.
Studi melaporkan mucormycosis sering menjadi infeksi yang mengancam jiwa dan ditemukan bahwa tingkat kematian karena jamur hitam mencapai 54 persen.
Angka kematian bervariasi tergantung pada kondisi pasien, jenis jamur, dan bagian tubuh yang terkena (misalnya, angka kematian adalah 46 persen di antara orang-orang dengan infeksi sinus, 76 persen untuk infeksi paru, dan 96 persen untuk mucormycosis diseminata).
Selain itu ada pula tinjauan sistematis jamur hitam yang dikaitkan dengan Covid-19 berjudul Mucormycosis in COVID-19: A systematic review of cases reported worldwide and in India.
Studi mengungkap bahwa secara keseluruhan, 101 kasus mucormycosis pada orang dengan Covid-19 telah dilaporkan, di mana 82 kasus berasal dari India dan 19 dari seluruh dunia.
Mucormycosis sebagian besar terlihat pada laki-laki (78,9 persen), baik pada orang yang masih terinfeksi (59,4 persen) atau pulih (40,6 persen) dari Covid-19.
Dari ulasan di atas, membuktikan bahwa memang jamur hitam ini jarang terjadi, hanya saja jika seseorang terinfeksi maka berakibat fatal, bahkan hingga mengancam nyawa.
Oleh sebab itu, hendaknya mereka yang mengalami mucormycosis harus mendapat perawatan.
Baca Juga: Jalan kaki Ternyata Baik untuk Otak Kita, Begini Menurut Riset
Di samping itu, adapun fakta lain seputar jamur hitam yang perlu Kawan Puan ketahui.
Pertama, mucormycosis tidak ditularkan dari orang ke orang lain.
Pasalnya, sumber infeksi jamur hitam adalah lingkungan, dari spora udara yang dihasilkan oleh jamur.
Namun demikian, tentunya hal ini tidak berlaku pada mereka yang menderita Covid-19 yang harus menjalani isolasi agar tidak menularkan virus.
Selanjutnya, jamur sumber mucormycosis ini tidak hidup di air, tabung oksigen, atau pelembab udara. (*)