Parapuan.co - Pakaian baru memang terlihat keren karena warnanya indah, garisnya tajam, dan hiasannya terpasang dengan baik.
Selain itu, bau khas pakaian baru tidak bisa kita lewatkan untuk segera memakainya.
Namun, ada bahan-bahan tertentu yang ternyata tidak ramah dengan kulit kita, lho!
Baca Juga: Mudah! Yuk, Gunakan Lavender saat Menyimpan Pakaian agar Wangi
Jadi jangan sampai baju baru membuat kita mendapatkan masalah kulit baru juga, ya.
Mengutip The Spruce, berikut ini tiga alasan kenapa baju baru harus dicuci sebelum dipakai.
1. Menghindari luntur atau transfer pewarna
Salah satu alasan untuk mencuci pakaian baru yaitu untuk mengurangi pewarna tambahan yang dapat transfer ke kulit.
Di samping itu, mencuci baju baru juga menghindari risiko warna luntur pada pakaian lainnya.
Sebagian besar kain yang terbuat dari serat sintetis (polyester, akrilik) diwarnai dengan pewarna azo-anilin.
Pewarna ini dapat menyebabkan reaksi kulit yang parah bagi orang-orang, terutama anak kecil yang alergi terhadapnya.
Reaksinya terhadap kulit dapat menyebabkan ruam, bercak kulit yang kering, dan meradang.
2. Adanya bakteri, jamur, dan serangga
Kita tidak pernah tahu bagaimana proses pembuatan, perawatan, dan penyimpanan sebuah pakaian sebelum dibeli.
Maka, pakaian baru memungkinkan untuk mentransfer kutu, kudis, bakteri, dan jamur dari satu orang ke orang lain ketika pakaian dicoba.
Ruang ganti bisa menjadi tempat berkembang biaknya segala hal mulai dari virus hingga penyakit kutu air.
Tak heran jika seseorang sering mengalami gatal-gatal karena alergi saat memakai pakaian baru.
Baca Juga: Duh! 5 Benda di Kamar Tidur Ini Bisa Bikin Sakit jika Terlalu Kotor
3. Waspada iritan kimia
Perlu diingat, pakaian baru harus dicuci untuk menghilangkan lapisan kimia seperti Urea-formaldehida yang dikenakan produsen pada pakaian untuk meningkatkan warna atau tekstur.
Hasil akhir tidak akan mengganggu semua orang, tetapi jika kita memiliki kulit sensitif, kita dapat mengembangkan ruam terutama di area kontak konstan seperti ketiak, kerah, manset, pinggang, dan paha celana.
Urea-formaldehida sering kali merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mencegah pembentukan jamur pada pakaian yang harus dikirim jarak jauh dari satu negara ke negara lain dalam wadah yang panas dan lembap.
Bahan ini memiliki bau sangat tajam yang akan tertinggal di kain sampai pakaian dicuci.
Satu kali pencucian mungkin tidak akan menghilangkan semua Urea-formaldehida, tetapi akan mengurangi resin atau bahan kimia secara signifikan, dan akan terus dihilangkan dengan setiap pencucian.
Pakaian baru harus dicuci dengan mengikuti petunjuk pada label perawatan.
Jika pakaian memiliki label yang bertuliskan "cuci terpisah sebelum dipakai", waspadalah terhadap transfer pewarna dan kelunturan warna.
Mencuci akan membantu menghilangkan beberapa pewarna berlebih, selalu periksa air bilasan setelah pencucian.
Jika warna tetap di dalam air, kita akan terus mencuci secara terpisah atau dengan warna serupa.
Mungkin diperlukan beberapa kali pencucian untuk menghilangkan kelebihan pewarna dan mencegah kerusakan pada kain lainnya.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini 4 Alasan Mengapa Toilet Sering Alami Penyumbatan
(*)