Penyakit Menular Seksual, Kondisi Berbahaya Bagi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Anna Maria Anggita - Selasa, 27 Juli 2021
Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan agar terhindar dari penyakit menular seksual
Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan agar terhindar dari penyakit menular seksual juststock

Parapuan.co - Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan sangat penting kita lakukan.

Contohnya saja menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dengan melakukan hubungan intim yang bertanggung jawab.

Tujuan dari menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan ini agar kita semua terhindar dari penyakit menular seksual (PMS).

Baca Juga: Mengapa Bibir Kita Bisa Kering dan Pecah-pecah? Ini Penyebabnya

PMS sendiri adalah infeksi yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain dengan melalui kontak seksual.

Dilansir dari MedicineNet, PMS yang sering disebut sebagai infeksi menular seksual (IMS) ini melibatkan transmisi organisme penyebab penyakit dari satu orang ke orang lain selama aktivitas seksual berlangsung.

Penularan organisme ini tak hanya menular secara vaginal saja lho, Kawan Puan.

Organisme penyebab penyakit juga bisa menular melalui kontak seksual secara oral maupun anal.

Hal ini termasuk kontak seksual seperti ciuman, oral-genital, dan bahkan penggunaan sex toys atau mainan seksual layaknya vibrator bisa menularkan organisme penyebab PMS.

Baca Juga: Vaksinasi Pada Orang Tua Bisa Lindungi Anak dari Penularan Covid-19

Orang yang menderita PMS seringkali pada kondisi awal tidak mengalami gejala apapun.

Oleh karena itu, pentingnya kesadaran dan pendidikan masyarakat tentang PMS penting adanya.

Masih dari sumber yang sama, berikut ini PMS yang berbahaya bagi perempuan.

  • Gonore
  • Klamidia
  • Sifilis
  • Herpes Genital
  • Human Papilloma Virus (HPV) dan kutil kelamin
  • Chancroid
  • Infeksi ektoparasit
  • HIV dan AIDS

Perlu Kawan Puan ketahui juga kalau PMS sudah ada selama ribuan tahun, akan tetapi ada kondisi yang paling berbahaya karena aktivitas seksual yang tidak didasari tanggung jawab yakni sindrom imunodefisiensi yang didapat dari Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Baca Juga: Cara Rawat Vagina di Usia 40an Demi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Lantas bagaimana mencegah agar tidak tertular PMS?

Perlu Kawan Puan catat baik-baik bahwa tidak ada yang namanya seks "aman".

Bisa dianggap aman jika Kawan Puan melakukan seks dalam hubungan monogami, di mana tidak ada pihak yang terinfeksi PMS.

Namun hal ini tidak berlaku jika Kawan Puan memiliki lebih dari satu pasangan seks.

Nah, yang menjadi catatan penting yakni kebanyakan orang berpikir berciuman adalah aktivitas yang aman, padahal tak begitu, Kawan Puan.

Sebab, ada PMS yang bisa tertular karena berciuman ini, contohnya sifilis dan herpes.

Jadi bisa disimpulkan bahwa segala bentuk tindakan seksual itu bisa menimbulkan risiko.

Baca Juga: Tidak Baik untuk Tubuh, Ini 4 Dampak Makan dengan Terburu-Buru

Bagaimana dengan seks yang menggunakan kondom?

Kondom umumnya dianggap melindungi diri dari PMS contohnya klamidia dan gonore.

Tapi sayangnya tak semua IMS bisa dicegah dengan kondom seperti herpes genital, kutil kelamin, sifilis dan AIDS.

Berkaca dari ulasan di atas, maka hal yang paling penting dilakukan adalah pencegahan PMS dengan aktivitas seksual yang lebih bertanggung jawab.

Tak lupa juga untuk memeriksakan diri, sehingga apabila ditemukan PMS bisa segera ditangani. (*)

 

Sumber: medicinenet.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja