Parapuan.co – Air mata Hidilyn Diaz, atlet perempuan angkat besi pertama asal Filipina yang dapat medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 begitu deras mengalir.
Sambil mencium medali emas atas prestasinya di cabang olahraga angkat besi, atlet perempuan di Olimpiade Tokyo 2020 ini terlihat begitu bersyukur.
Sekarang, Hidilyn Diaz sudah bernapas lega karena perjuangannya latihan ekstra dan diet ketat yang membuatnya bisa jadi atlet perempuan di Olimpiade Tokyo 2020 terbayar sudah.
“Ya, saya akan banyak sekali mala mini. Saya sudah mengorbankan makanan saya dan ini waktu yang tepat untuk merayakan bersama orang-orang yang sudah bekerja untuk saya,” ujar Hidilyn Diaz Melansir Channelnewsasia, Hidilyn Diaz.
Prestasi atlet perempuan peraih medal emas ini memang mengejutkan. Pasalnya, sudah lama atlet perempuan asal Filipina tidak mendapatkan medali emas. Terakhir itu pun pada 1924.
Tentu ini menjadi prestasi besar yang begitu membanggakan warga di Filipina.
Tapi, prosesnya untuk bisa berhasil pun tidaklah mudah.
Sebelum Olimpiade Tokyo, Hidilyn pernah bertekad untuk meraih medali emas di Olimpiade Rio. Dia pun dilatih oleh Gao Kaiwen, pelatih angkat besi asal China.
Gao merupakan pelatih tim tentara Nasional di China. Hidilyn pun percaya kalau Gao bisa membuatnya berhasil.
“Dia orang yang positif dan saya suka dia berada di sekitar saya,” tuturnya.
Sebab itu, Hidilyn juga melakukan beragam diet ketat untuk menjaga berat badannya.
Dia pernah memenangkan Asian Games tiga tahun lalu ketika mengangkat besi seberat 95 kilogram dan 115 kilogram. Dia pun mendapatkan medali perak.
Meninggalkan Keluarga
Diketahui, Hidilyn sendiri sudah lama tak pulang ke kampung halaman. Dia melatih dirinya di Malyasia sejak Februari tahun lalu.
Dia harus mengorbankan kehidupannya selain olahraga untuk menjadi atlet angkat berat.
“Saya sekarang mencari kenikmatan hidup karena saya sudah lama tinggal di Malaysia. Saya sangat bersyukur sekarang saya bisa pulang ke rumah dan merayakannya bersama keluarga dan mereka yang mendukung saya. Pikiran saya sudah di sana (Filipina),” ujar perempuan berusia 30 tahun ini.
Rupanya sebelum di Malaysia, Hidilyn sudah lama meninggalkan keluarganya sejak Desember 2019.
Hidilyn bukanlah berasal dari keluarga berada. Dia merupakan puteri dari supir tricycle yang tidak menghasilkan terlalu banyak.
Baca Juga: Kisah Yang Qian, Perempuan Peraih Emas Pertama di Olimpiade Tokyo 2021
Sebab itu, Hidilyn menekatkan dirinya untuk pergi ke Malaysia dan berlatih dengan keras agar bisa membanggakan keluarganya.
Tanpa kenal lelah, dia juga mengatur waktunya untuk menambah penghasilan melewati latihan online. Uangnya pun untuk memberikan makanan ke keluarganya yang terdampak pandemi Covid-19.
Sekarang perjuangannya pun begitu menghasilkan. Dia bahkan dianggap sebagai Pahlawan Nasional Filipina.
“Saya tidak tahu kalau saya pahlawan Nasional. Tapi, saya bersyukur Tuhan memberikan saya kesempatan untuk menjadi inspirasi bagi generasi muda dan semua masyarakat di Filipina yang terdampak pandemi,” tuturnya.
Wah, keren sekali ya!(*)