Parapuan.co - Kawan Puan, ada banyak jenis kanker yang bisa menyerang tubuh manusia, salah satunya kanker kepala dan leher.
Dan tepat hari ini, 27 Juli 2021 kita semua memperingati Hari Kanker Kepala dan Leher Sedunia.
Diketahui, kanker kepala dan leher ini terjadi karena ada pertumbuhan sel secara abnormal yang bermula di kepala dan tenggorokan.
Baca Juga: Penyakit Menular Seksual, Kondisi Berbahaya Bagi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowirdjo, Sp.Rad (K) Onk.Rad dalam acara edukasi virtual bertajuk "Waspadai Bahaya Kanker Kepala Leher", Selasa (27/07/2021), yang diadakan oleh Indonesian Cancer Information and Support Center Association turut angkat bicara.
Menurutnya kanker kepala dan leher sekecil apapun ukurannya pasti berpengaruh pada kualitas hidup seseorang.
Hal ini dikarenakan area kepala dan leher itu terdiri dari banyak bagian vital.
"Untuk mengunyah, menelan, bernapas, merasakan mendengar, berbicara, melihat, dan sebagainya," jelasnya.
Baca Juga: Mengapa Bibir Kita Bisa Kering dan Pecah-pecah? Ini Penyebabnya
Prof. Soehartati menegaskan orang yang mengalami kanker di area kepala dan leher tidak bisa menjalankan fungsi tubuh dengan baik.
Oleh sebab itu, supaya Kawan Puan terhindar dari kanker kepala dan leher perlu dilakukan pencegahan.
"Yang harus kita lakukan dan perkuat adalah pencegahan primer," ujarnya.
Menurut Prof. Soehartati kanker kepala dan leher ini berbeda dari jenis kanker lain misalnya mulut rahim, contohnya dengan pap smear.
Prof. Soehartati berpendapat bahwa hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengenali gejalanya.
"Sakit kepala, pandangan ganda dengan kelumpuhan otot mata, mata menonjol, kemudian kita ingat aja, sakit kepala, kemudian di leher ada benjolan," ujarnya.
Adapun gejala lain yang dipaparkan seperti mulut yang sulit dibuka, menelan, gangguan pengecapan, dan masalah lainnya yang terjadi di hidung serta telinga.
Jika di antara Kawan Puan ada yang sudah melakukan pengobatan namun tak ada respon dari tubuh, Prof. Soehartati menyarankan untuk segera datang ke dokter THT.
Baca Juga: Vaksinasi Pada Orang Tua Bisa Lindungi Anak dari Penularan Covid-19
Diketahui juga bahwa kanker kepala dan leher ini dikategorikan berdasarkan areanya dan gejalanya pun berbeda-beda.
"Misalnya untuk rongga mulut, sulit bernapas, berbicara, ada bercak putih yang kadang-kadang perdarahan kaya sariawan seperti itu," ungkapnya.
Di bagian faring yaitu nasofaring, orofaring dan hipofaring akan timbul sakit kepala, suara berdengung, terasa penuh, dan radang tenggorokan. (*)