Kawan Puan, sebagai keturunan Afghanistan, Nigara memahami betul olahraga yang ia lakukan ini masih dianggap tabu dilakukan oleh perempuan Afghanistan.
Namun, Nigara ingin mengubah pandangan itu. Ia ingin menjadi inspirasi perempuan Afghanistan lainnya agar berani terjun ke dunia olahraga termasuk Judo ini.
Tidak takut untuk membela apa yang dia yakini, Nigara Shaheen telah berbicara untuk hak-hak perempuan di Afghanistan dan Pakistan.
"Saya kira ini lebih terkait dengan ideologi perempuan di negara kita. Dalam judo, perempuan memiliki kedekatan dengan pasangan laki-laki, setidaknya instruktur laki-laki, dan hal ini tidak diterima secara tradisional dan budaya," ujar Nigara.
Baca Juga: Yasmeen Al-Dabbagh, Atlet Sprinter Perempuan Pertama Arab Saudi di Olimpiade
Salah satu pengungsi Afghanistan ini pun bilang, "Sebagai satu-satunya judoka perempuan di Afghanistan, saya harus berlatih dengan pria."
"Sayangnya, ada begitu banyak tabu sosial yang berhubungan dengan perempuan bermain olahraga di negara saya. Saya akan bangga jika dalam jangka panjang saya dapat menjadi panutan bagi gadis atau perempuan lain di Afghanistan," ungkap Nigara.
Kawan Puan, upayanya untuk melakukan perubahan dan menginspirasi orang lain telah membawa kritik, intimidasi bahkan ancaman pada hidup Nigara.
Menurut pengakuannya, Nigara Shaheen sempat beberapa kali diganggu dan mendapatkan teror.