Ia bahkan berani memutuskan untuk fokus menekuni taekwondo dan memilih jalan hidup sebagai atlet ketika keluar dari sekolah dasar.
"Aku berpikir, ya, aku akan menjadi seorang Olympian. Jadi aku berhenti suatu hari di sekolah dan memberi tahu semua orang bahwa aku akan menjadi seorang juara Olimpiade, dan di sinilah aku sekarang," ujar Zolotic.
Impian masa kecil Zolotic kini berhasil ia wujudkan dengan menjadi peraih medali emas taekwondo di Olimpiade Tokyo 2020 sekaligus mencatatkan dua sejarah bagi dirinya.
Beda cerita jika Zolotic dulu tidak memilih mimpinya menjadi atlet dan mewujudkannya.
"Medali emas ini terasa seolah tidak nyata dan ketika dikalungkan ke leherku, aku cuma memandanginya. Medali ini sungguh indah dan terasa seperti tak nyata," ucap Zolotic.
Zolotic bahkan pindah dari Largo, Florida ke Colorado Springs lebih dari dua tahun lalu untuk membawa bidang yang ia tekuni itu ke tingkat yang lebih tinggi.
Ia berlatih di National Center of Excellence di Garden of the God Rd. setidaknya lima hari seminggu.
Rajin pergi latihan dan bekerja sama dengan pelatih serta rekan timnya, membantu Zolotic mencapai mimpinya yang ia miliki sejak masih kecil.
"Dia selalu menjadi salah satu yang latihan paling keras di ruangan itu. Jadi sangat menyenangkan bisa bekerja dengannya dan saling memberi energi," ujar C.J. Nicholas, rekan satu tim Zolotic.
"Setelah dia menang, aku tidak bisa berkata-kata, karena aku belum pernah mengalami seseorang dari negaraku memenangkan medali emas di taekwondo. Rasanya tidak nyata, dan itu memberiku semangat baru untuk bisa kembali berlatih lebih kerang dan menjadi lebih baik untuk Olimpiade berikutnya," ujar Nicholas lebih jauh.