Parapuan.co - Seorang atlet panahan asal Korea Selatan, An San, dibanjiri pesan dukungan dari banyak perempuan setelah menjadi topik pembicaraan di media sosial.
Atlet berusia 20 tahun yang mengantongi dua medali emas Olimpiade Tokyo ini mendapat ujaran kebencian karena rambut pendeknya.
Sekelompok orang dari kelompok masyarakat anti-feminisme berpendapat bahwa pilihan gaya rambut An San menunjukkan bahwa dia adalah seorang feminis garis keras.
Beberapa dari kelompok tersebut menuntut An San untuk meminta maaf dan bahkan memohon gelar juaranya dicopot.
Melansir dari Channel News Asia, walaupun Korea Selatan merupakan salah satu negara maju, tetapi budayanya masih didominasi oleh laki-laki dan memiliki catatan buruk tentang hak-hak perempuan.
Aksi misogini online muncul ketika adanya gerakan anti-feminisme yang tumbuh di negara itu.
Baca Juga: Mengenal Definisi dan Contoh Misogini yang Sering Kita Alami
Sebelumnya, ada perusahaan yang dituduh mendukung feminisme ekstrem dan harus menghadapi tuntutan boikot oleh para laki-laki.
Komentar misoginis dari kelompok tersebut kini dilawan dengan prestasi An San di Olimpiade Tokyo yang bersinar.
An telah memenangkan dua medali emas di panahan regu putri dan panahan regu campuran.
Dia mencetak skor panahan 680 ke atas, memecahkan rekor Olimpiade yang telah berdiri sejak tahun 1996.
An juga menerima dukungan dari banyak perempuan terkenal di Korea Selatan yang mengutuk komentar misogini dari laki-laki tersebut.