Parapuan.co - An San, seorang atlet panahan asal Korea Selata, mendapatkan pesan dukungan dari banyak perempuan setelah ramai dibicarakan di sosial media.
Atlet muda yang mengantongi dua medali emas Olimpiade Tokyo ini diserang oleh para laki-laki di media sosial dengan komentar misoginis karena rambut pendeknya.
Mereka berpendapat bahwa pilihan gaya rambut An San menunjukkan bahwa dia adalah seorang feminis garis keras.
Laki-laki anti-feminisme tersebut menuntut An San untuk meminta maaf atas pilihannya dan bahkan memohon gelar juaranya dicopot.
Melansir dari Channel News Asia, Korea Selatan merupakan salah satu negara maju, tetapi budayanya masih didominasi oleh laki-laki.
Baca Juga: Suarakan Anti-Rasisme, Pesenam Luciana Alvarado Sertakan Gerakan Kepalan Tangan dalam Koreografinya
Korea Selatan juga memiliki banyak catatan buruk tentang hak-hak perempuan.
Munculnya gerakan anti-feminisme yang tumbuh di negara tersebut, memantik adanya serangan misogini online.
Sebelumnya, ada kasus yang melibatkan sebuah perusahaan yang dituduh mendukung feminisme ekstrem.
Perusahaan tersebut harus menghadapi tuntutan boikot dari para laki-laki anti-feminisme tersebut.