Jadi Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020, Ini 4 Destinasi Wisata Tokyo

Parapuan.co - Belakangan ini, Olimpiade Tokyo 2020 merupakan ajang olahraga internasional yang tengah menjadi sorotan. 

Selain perhelatan olahraga yang digelar dari 23 Juli 2021 hingga 8 Agustus 2021 mendatang, Tokyo menawarkan berbagai destinasi yang memesona. 

Mulai dari wisata budaya hingga modern, kamu bisa menemukannya. 

Baca Juga: Mau Solo Traveling saat Sudah Menikah? Ini Tips ala Marischka Prudence

Melansir berbagai sumber, ini dia berbagai destinasi wisata yang ada di Tokyo. 

1. Tokyo National Museum

Museum Nasional Tokyo ben-bryant

Jika kamu ingin mempelajari budaya Jepang, Tokyo National Museum atau Museum Nasional Tokyo ini adalah tempat yang cocok. 

Berdasarkan situs resminya, museum ini sudah didirikan dari tahun 1872 

Di Museum Nasional Tokyo memiliki berbagai koleksi seni dan arkeologi Asia dengan total sekitar 120.000 objek.

Baca Juga: 4 Kegiatan Seru untuk Ramaikan Olimpiade Tokyo 2020 dari Rumah

Adapun 89 diantaranya merupakan artefak yang merupakan warisan budaya Jepang. 

Sementara itu, 648 lainnya merupakan kekayaan budaya yang penting. 

Museum Nasional Tokyo ini terletak di Taman Ueno dan buka pada pukul 9.30 pagi dan tutup pada pukul 5 sore dengan entri terakhir 30 menit sebelum waktu tutup.

2. Tokyo Imperial Palace 

Istana Kekaisaran Tokyo Gargolas

Masih digunakan oleh keluarga Kekaisaran Jepang, Istana Kekaisaran Tokyo atau yang disebut Kokyo Gaien dalam bahasa Jepang ini berdiri di salah satu daerah dimana Ota Sokan membangun benteng pertamanya di zaman Edo pada tahun 1457, sebagaimana dilansir dari Planet Ware. 

Daya tarik utamanya adalah taman dengan nuansa abad ke 17 yang indah dikelilingi oleh tembok dan parit. 

Salah satu tempat yang tak kalah terkenalnya adalah Jembatan Nijubashi yang mengarah ke istana. 

Dalam bahasa Indonesia, kata 'Nijubashi' ini memiliki arti jembatan rangkap. 

Dibangun pada tahun 1614, jembatan ini memiliki keindahan berupa rancangannya yang artistik dengan desain yang kental gaya arsitektur Barat.

Istana ini terletak di distrik Chiyoda, Tokyo. 

Baca Juga: Mau Solo Traveling saat Sudah Menikah? Ini Tips ala Marischka Prudence

3. Akihabara 

Akihabara, Tokyo iStockphotos

Jika wisata sebelumnya kita mengenal budaya Jepang di masa lampau, Akihabara menawarkan wisata yang modern. 

Bagi kamu penggemar teknologi dan anime, Akihabara adalah surganya, Kawan Puan. 

Memulai keberadaannya sebagai pusat aktivitas pasar gelap pascaperang, Akihabara kemudian menjadi toko-toko yang menjual segala jenis elektronik dan IT ke seluruh dunia, sebagaimana dilansir dari gotokyo.org.

Daerah ini merupakan pusat elektronik dan teknologi di Tokyo. 

Untuk kamu yang pecinta anime, di sini kamu bisa menjumpai berbagai toko-toko yang menjual komik dan patung karakter. 

Di Akihabara, kamu juga bisa menemukan berbagai kafe manga atau kafe dengan kostum pelayan yang unik. 

Tak kalah menariknya, kamu juga bisa melihat cosplayer yang sedang berjalan-jalan juga, lho. 

4. Shibuya 

Persimpangan Shibuya iStockphotos

Shibuya merupakan salah satu distrik yang terkenal di Jepang. 

Shibuya terkenal dengan pusat tren lokal dan menyediakan berbagai toko perbelanjaan serta berbagai restoran. 

Salah satu hal yang menjadi ikon dari daerah ini yaitu persimpangan Shibuya. 

Baca Juga: Travel Blogger Marischka Prudence Ungkap Kunci Traveling Bersama Pasangan

Di persimpangan ini, terdapat area penyebrangan yang besar dan kerap dilalui banyak orang setiap harinya, terutama di jam-jam pulang kerja di sore hari. 

Melansir Japan Travel, persimpangan ini dilalui 1.000-2.500 orang setiap menitnya. 

Berlatar suasana distrik yang ramai, kamu bisa foto-foto bak influencer. 

Selain selfie, kalau kamu mau memotret persimpangan ini juga bisa banget. 

Untuk angle terbaiknya, kamu bisa memotretnya dari Starbucks yang ada di gedung QFRONT di lantai 2. 

Tak jauh dari situ, kamu akan menemui patung Hachiko yang berada di Stasiun Shibuya. 

Hachiko sendiri merupakan anjing ras Akita yang terkenal di masyarakat setempat karena kesetiannya menunggu majikan selama 10 tahun di stasiun. 

(*)