“Jika ini terjadi, ibu tidak sendiri. Untuk menerima keadaan anak memang membutuhkan proses dan dukungan dari lingkungan terdekat, khususnya suami dan keluarga,” ujar Irma.
Apabila rasa penolakan dan sedih pada ibu terjadi, menerima keadaan anak akan membutuhkan proses dan dukungan penuh dari orang terdekatnya.
Baca Juga: Tumbuhkan Empati, Berikut 5 Cara Ajarkan Anak Mendukung Saudara Berkebutuhan Khusus
Irma menjelaskan, rasa kasih dan sayang seorang ibu bagi anaknya biasanya akan menjadikan kekuatan baginya untuk tetap melakukan yang terbaik demi si buah hati.
“Ketika lelah, coba rehat sejenak, lakukan aktivitas yang ibu suka apapun itu walaupun singkat, lakukan relaksasi sederhana, dan afirmasi positif rasakan pada pikiran dan tubuh ibu,” tambahnya.
Irma menyarankan, ketika ibu alami kelelahan mengasuh dan beraktivitas seharian, penting untuk memberi waktu bagi diri sendiri untuk beristirahat dan menenangkan diri.
Selain itu, ibu dapat melakukan aktivitas atau minat apapun yang disukai walaupun dalam waktu singkat.
Tak lupa, sempatkan relaksasi sederhana agar pikiran menjadi longgar dan selalu positif.
Rehat yang singkat itu akan berdampak pada afirmasi positif bagi diri sendiri demi menjaga pikiran dan tubuh ibu tetap sehat.
Baca Juga: Membesarkan Anak dengan Cerebral Palsy, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?
“Sangat disarankan mencari support group berdasarkan dari kebutuhan anak, misalnya komunitas down syndrome, autisme, cerebral palsy, dan lainnya,” saran Irma.
Menurutnya, berada di dalam komunitas yang memiliki anak dengan kebutuhan yang sama biasanya akan membantu ibu mendapatkan banyak informasi.
Selain itu, ibu juga dapat berbagi cerita dan berpotensi mengurangi rasa cemas atau stres pengasuhan. (*)