"Disney mencoba untuk menggambarkan Scarlett Johansson sebagai orang yang sensitif atau egois untuk membela hak bisnis kontraktualnya," tulis mereka lebih lanjut.
"Serangan berbasis gender tidak memiliki tempat dalam bisnis dan lingkungan industri di mana perempuan dan anak perempuan sering dianggap kurang mampu daripada laki-laki untuk melindungi kepentingan mereka sendiri tanpa mendapatkan kritik," tambahnya.
Scarlett Johansson juga menerima dukungan hari wakil direktur agensi terkenal, CAA Bryan Lourd.
Dalam pernyataan publik yang jarang terjadi, Bryan Lourd juga mempermasalahkan pernyataan dari Disney.
"Mereka tanpa malu-malu dan salah menuduh Ms. Johansson tidak peka terhadap pandemi global dalam upaya untuk membuatnya tampak seperti seseorang yang berbeda," kata Bryan Lourd.
"Scarlett telah menjadi partner Disney dalam sembilan film dan telah menghasilkan miliaran bagi Disney dan pemegang sahamnya," katanya menambahkan.
"Perusahaan menyinggung soal gajinya dalam pernyataan pers mereka adalah sesuatu yang tidak pantas," tandas Bryan Lourd.
Baca Juga: Scarlett Johansson Kritik Hypersexualization di 'Iron Man 2', Istilah Apa Itu?
Banyak orang yang merasa wajar jika Scarlett merasa dikhianati karena dia sudah sangat setia dan bangga dengan pekerjaannya bersama Disney.
Scarlett juga memiliki hubungan baik dengan semua aktor, penulis, sutradara, produser, dan tim kreatif Marvel yang telah menjadi bagian hidupnya selama lebih dari satu dekade. (*)