"Mari kita terus membuat sejarah! Jamaika benar-benar negara adidaya di trek dan lapangan global," tambahnya.
Proud cya done! #TeamJamaica 1,2,3 ???????????????????????? Congratulations to our women for a scintillating finals! Elaine Thompson Herah, Shelly-Ann Fraser-Pryce and Shericka Jackson! Let's continue to make history! #Jaminate #TokyoOlympics2020 ????????????#SuperPower pic.twitter.com/Udel8uKSU2
— Andrew Holness (@AndrewHolnessJM) July 31, 2021
Kini, Elaine Thompson-Herah memegang dua medali emas Olimpiade di cabang lari 100 meter putri setelah menang di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Sementara itu Griffith Joyner, pelari yang dikenal dengan kuku panjangnya yang ikonik dan pakaiannya yang mencolok, kini masih memegang rekor untuk cabang lari 200 meter putri.
Griffith memecahkan rekor 10,49 detik di 100 meter balapan pertama perempat final uji coba Olimpiade.
Selama bertahun-tahun, beberapa orang meragukan legitimasi skor tersebut.
Baca Juga: Mimpi Jadi Nyata, Atlet Taekwondo Anastasija Zolotic Catatkan Rekor Dobel di Olimpiade Tokyo 2020
Al Joyner, suami Griffith saat itu, mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia tidak membiarkan prestasi istrinya diganggu oleh para kritikus.
Pada tahun 1998 di usia 38 tahun, Griffith meninggal dunia dalam tidurnya akibat serangan epilepsi.
Setelah mendengar berita rekor yang dipecahkan oleh Elaine Thompson-Herah, Al Joyner mengatakan bahwa mendiang istrinya ingin seseorang untuk mengalahkan kecepatannya.
"Saya ingat dia pernah mengatakan kepada saya bahwa dia tidak pernah ingin orang menjadi sepertinya. Dia ingin mereka membuat langkah yang lebih besar darinya," cerita Al Joyner. (*)