Diuretik meningkatkan risiko nefrotoksik. Litium mempercepat eliminasi litium.
Metotreksat mengurangi bersihan metotreksat. Siklosporin dan takrolimus meningkatkan risiko nefrotoksik.
Zidovudin meningkatkan risiko gangguan hematologi.
Kuinolon meningkatkan risiko kejang. Aminoglikosida menurunkan eksresi aminoglikosida.
Mifepriston, jangan gunakan AINS selama 8 – 12 hari setelah terapi mifepriston karena dapat mengurangi efek mifepriston. Ginkgo biloba meningkatkan risiko perdarahan.
Secara umum, ibuprofen akan memberikan efek samping berupa pusing, sakit kepala, dispepsia, diare, mual, muntah, nyeri abdomen, konstipasi, hematemesis, melena, perdarahan lambung, ruam.
Baca Juga: Sambut Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, Kenali Faktor Risikonya
Dewasa, dosis yang dianjurkan 200-250 mg 3-4 kali sehari.
Anak 1-2 tahun, 50 mg 3-4 kali sehari. 3-7 tahun, 100-125 mg 3-4 kali sehari. 8-12 tahun, 200-250 mg 3-4 kali sehari.
Tidak boleh dipergunakan pada anak dengan berat badan kurang dari 7 kg.
Sebaiknya diminum setelah makan. Osteoartritis, artritis reumatoid. 1200 mg – 1800 mg 3 kali sehari. Eksaserbasi akut. Dosis maksimum 2400 mg/hari, jika kondisi sudah stabil selanjutnya dosis dikurangi hingga maksimum 1800 mg/hari.
(*)