Parapuan.co - Wabah Covid-19 di Indonesia yang terjadi sejak Maret 2020, membuat masyarakat harus beraktivitas di rumah.
Banyaknya waktu luang membuat sebagian orang memilih untuk menghabiskan waktunya dalam berbagai kegiatan.
Menonton drama Korea (K-Drama atau drakor) menjadi aktivitas yang dipilih oleh banyak masyarakat di Indonesia.
Penggemar K-Drama dalam setahun terakhir ini meningkat dengan bertambahnya layanan streaming seperti Netflix dan Viu yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan akses menonton K-Drama.
Melihat fenomena tersebut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia melakukan survei pada tanggal 16-18 April 2020 untuk melihat peningkatan penggemar drama Korea selama pandemi.
Baca Juga: Jadi Penghiburan Banyak Orang, K-Pop Dinilai Sebagai Pemulih Kecemasan di Masa Pandemi
Di antara 924 responden, 842 responden mengaku menonton K-Drama selama pandemi COVID-19.
Dari mereka yang menonton, 73 di antaranya merupakan penonton baru yang sebelum pandemi tidak pernah memiliki pengalaman menonton K-Drama.
Pada saat yang sama, survei juga menemukan 82 responden yang dapat dibagi menjadi dua kelompok.
Pertama, yang punya pengalaman nonton K-drama sebelum pandemi tetapi tidak menonton sama sekali di masa pandemi.
Kedua adalah responden yang sama sekali tidak menonton K-drama sebelum atau selama pandemi.
Untuk menggali lebih dalam mengenai fenomena tersebut, PARAPUAN berkesempatan untuk berbincang-bincang bersama penggemar drama Korea.
Ada Refina, seorang mahasiswi semester akhir yang sudah menggemari musik dan drama Korea sejak ia SMP.
Meski bukan penonton baru, namun ia rutin menonton tayangan drama dari Negeri Ginseng tersebut.
"Dulu awal-awal suka drama Korea, bisa sampai enam jam nonstop saking sukanya dengan jalan ceritanya. Tapi sekarang sekitar dua sampai tiga jam saja dalam satu hari," ujarnya.
Lalu dalam satu pekan, Refina mengaku bisa dua sampai dengan tiga hari menonton drama Korea.
Baca Juga: Ekspresi Diri Dibatasi, Fangirl K-Pop di Indonesia Alami Kekerasan Berbasis Gender Online
Di samping drama Korea, Refina pun mengaku menyukai mini drama dengan episode pendek.
"Sekarang juga menyukai tayangan dalam durasi pendek, misalnya mini drama yang hanya 3-6 episode saja," akunya.
Dalam menonton mini drama ini, Refina bisa meluangkan waktu sekitar dua jam atau yang paling lama maksimal tujuh jam saat tidak ada aktivitas yang dilakukan.
Drama Korea bagi Refina adalah hiburan di masa pandemi maupun di waktu luangnya.
Selain Refina, ada juga Raissa Nathania, seorang penggemar drama Korea.
Raissa mengaku baru mulai menonton drama Korea tahun lalu saat awal pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Kalau dibilang suka nonton drakor ini sebenarnya baru, dari tahun lalu, awal-awal pandemi," katanya.
"Walaupun sebelumnya juga pernah nonton zaman dulu seperti drama Full House dan Boys Before Flower," ungkap Raissa.
Bagi Raissa, kebosanan di masa pandemi merupakan faktor utama yang mendorongnya untuk menyaksikan drama Korea.
"Menurutku pandemi jadi faktor pendorong banget sih untuk nonton drakor, karena pasti kan banyak di rumah, akhirnya ya selalu mencari tontonan biar tidak bosan, salah satunya drama Korea," cerita Raissa.
Frekuensi Raissa menonton drama Korea selama pandemi Covid-19 ini pun bisa dibilang cukup sering.
Setiap harinya, Raissa pasti menyempatkan diri untuk menonton drama Korea yang sedang dia ikuti.
Baca Juga: Selain Vincenzo, Drama Korea Ini Punya Kisah Balas Dendam yang Menegangkan!
"Kayaknya bisa dibilang hampir setiap hari deh aku nonton drakor selama pandemi ini," ucapnya.
"Kalau satu drakor habis pasti langsung cari yang lain dan aku bisa ikuti lebih dari satu drakor dalam waktu bersamaan," cerita Raissa.
Raissa merasa berkembangnya platform streaming di masa pandemi adalah salah satu alasannya bisa dengan mudah menyaksikan drama Korea.
Selama pandemi Covid-10 Raissa sudah menonton banyak drama Korea di antaranya, Hospital Playlist, Vincenzo, Beyond Evil, Record of Youth, Navillera, dan True Beauty.
Cerita menarik di setiap episodenya membuat Raissa penasaran dan rela menunggu episode selanjutnya dari drama Korea yang dia tonton.
"Baik itu dari tema cinta, aksi, atau komedi, menurutku (drakor) ditulis dengan baik untuk menarik penontonnya mengikuti sampai akhir episode. Banyak juga yang alur ceritanya tidak ketebak," jelas Raissa.
Raissa juga berpendapat bahwa daya tarik dari drakor adalah pembahasan isu yang sederhana namun menyentuh penonton.
"Tidak sekadar menghibur, tapi penonton juga bisa dapat sesuatu, bisa bikin emosional, perasaan karakternya sampai ke kita yang menonton," kata Raissa.
Baca Juga: Seperti Yu Na-bi di Nevertheless, Ini Alasan Perempuan Kerap Mengabaikan Red Flag dalam Hubungan
Menonton drakor selama pandemi sangat membantu Raissa untuk terus berpikir positif dan menjadi alasan untuk semangat setiap harinya karena ada yang ditunggu.
Drama Korea juga bisa menjadi distraksi dari pikiran negatif dan berita-berita mengerikan soal pandemi Covid-19.
Berkat drama Korea, Raissa juga sekarang memiliki kegiatan yang menyenangkan bersama teman-temannya seperti nonton bersama drama yang sedang mereka ikuti.
Drama Korea berperan penting sebagai teman bagi Raissa maupun Refina di masa pandemi ini.
Pengalaman tersebut juga mungkin dirasakan oleh banyak masyarakat Indonesia yang memilih drakor sebagai hiburan di masa pandemi.
Apakah Kawan Puan juga salah satunya? (*)