Hari ASI Sedunia, Ini Pentingnya Edukasi Diri tentang Menyusui Sebelum Melahirkan

Anna Maria Anggita - Minggu, 1 Agustus 2021
Ilustrasi ibu menyusui
Ilustrasi ibu menyusui Rawpixel


Parapuan.co - Kawan Puan, 1 Agustus 2021 diperingati sebagai Hari ASI Sedunia.

Berbicara tentang air susu ibu alias ASI ini tentunya banyak hal yang bisa diulas.

Terutama jika Kawan Puan merupakan calon ibu baru yang sedang mempersiapkan banyak hal.

Misalnya saja mencari ilmu seputar menyusui atau apa yang harus dipersiapkan sebelum melahirkan.

Mengetahui hal tersebut, Farahdibha Tenrilemba S.S., M.Kes., Wakil Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) pun angkat bicara.

Baca Juga: Apa Itu Long Covid dan Bagaimana Gejalanya? Ini Penjelasan Dokter

 

"Ikutilah kelas edukasi, dapatkan edukasi dari orang yang sudah terlatih yaitu para konselor-konselor menyusui," jelas Farahdibha pada PARAPUAN, Rabu (28/07/2021).

Kawan Puan bisa mendapatkan edukasi dari dokter anak, dokter kandungan, atau bidan pun dipersilakan, dengan syarat para konselor memiliki sertifikasi khusus.

"Asalkan mereka punya title IBCLC atau konsultan menyusui," jelas Farahdibha.

Alasan harus tersertifikasi IBCLC ini menurut Farahdhiba karena belum tentu dokter mengerti tentang menyusui.

"Mereka yang mengikuti training khusus dalam manajemen menyusuilah yang mengerti," ucapnya.

Farahdibha kembali menegaskan bahwa mengedukasi diri itu penting sekali.

Ia berpendapat, ilmu yang didapatkan dari konselor menyusui itu panjang dan banyak yang bisa dipelajari.

"Ilmu ini berguna sekali pasca melahirkan," tegas Farahdhiba.

Baca Juga: Adakah Efek Samping saat Donor Plasma Konvalesen? Ini Kata Dokter

Jika setelah melahirkan ASI tidak lancar, apa yang harus dilakukan?

Dalam hal ini, Farahdhiba mengungkap bahwa Kawan Puan bisa melakukan pijat laktasi.

Selain itu, Kawan Puan juga bisa melakukan hal lain untuk menyenangkan diri sendiri.

"Misal mamanya mau istirahat dulu, mau tidur dulu, yang penting bayinya bisa dirawat," sarannya.

Ia juga mengungkap jika kesuksesan ibu untuk menyusui itu bukan ditentukan oleh ibu saja, akan tetapi orang-orang yang ada di sekitar.

"Jadi bukan pasangan ibu dan bayi tapi malah orang-orang di sekitar pasangan ibu dan bayi itu," tuturnya.

Apabila suatu saat ASI tidak lancar, Kawan Puan bisa datang ke suatu komunitas atau teman yang memiliki pengalaman yang sama.

Baca Juga: Hari ASI Sedunia, Berikut Sederet Manfaat Menyusui Bagi Seorang Ibu

"Jadi kalau kesulitas menyusui itu cerita 'aduh kok gua gini ya, padahal udah mijet, tapi enggak keluar,' ternyata teman yang lain punya pengalaman itu dan menceritakan bagaimana dia keluar dari masalah itu eh bisa praktik itu," katanya.

"So it's really important bagi kita semua yang berada di sekitar ibu itu memberikan support bagi si ibu supaya ibu bisa tetap semangat," tambahnya.

Di sisi lain, ada hal yang perlu diketahui Kawan Puan, yakni di tengah situasi pandemi ini kelancaran ASI dan menyusui itu bisa menyelamatkan bayi serta ibunya.

Sebab, pada ASI terdapat imun yang mampu menguatkan bayi. (*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru