Parapuan.co - Coklat adalah salah satu makanan yang banyak digemari orang.
Selain rasanya yang enak, ternyata cokelat juga menyehatkan tubuh lho, Kawan Puan.
Salah satunya karena kandungan antioksidan yang ada di dalamnya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan Khas Daerah yang Cocok Jadi Menu Sarapan
Sebagaimana dilansir dari ars.usda.gov, ternyata kandungan kakao dalam cokelat batang dapat memengaruhi jumlah kapasitas antioksidan di dalamnya.
Cokelat dan bubuk kakao sendiri berasal dari kacang yang mengandung sejumlah besar antioksidan alami yang disebut flavonoid.
Menurut studi para ilmuwan dari Agricultural Research Service (ARS), mereka meneliti bagaimana kapasitas antioksidan total dan kadar procyanidin dalam enam produk cokelat dan kakao.
Adapun keenam produk tersebut yakni bubuk kakao alami (tanpa pemanis), kakao olahan Belanda (alkalinisasi) bubuk, cokelat kue tanpa pemanis, keripik kue cokelat semi-manis, cokelat hitam, dan cokelat susu.
Baca Juga: Cara Mudah Atasi Cabean atau Sensasi Tangan Panas karena Cabai
Para peneliti menemukan kakao alami mengandung kapasitas tertinggi dari antioksidan procyanidin.
Ronald L. Prior, ahli gizi ARS di Arkansas Children's Nutrition Center (ACNC) di Little Rock, Ark., mempresentasikan hasil penelitian di San Diego, California bersama Liwei Gu dan Xianli Wu dari ACNC dan Jim Harnly, ahli kimia di Pusat Penelitian Nutrisi Manusia ARS Beltsville.
Mereka mempresentasikan temuan di Experimental Biology 2005, pertemuan tahunan yang mempertemukan 16.000 ilmuwan biologi dan biomedis dari puluhan disiplin ilmu yang berbeda.
Para peneliti menemukan bubuk kakao alami mengandung kadar antioksidan total dan procyanidin tertinggi ditemukan sebagai antioksidan dominan dalam cokelat.
Baca Juga: Ini Dia Sederet Makanan yang Bisa Dikonsumsi Tanpa Takut Menambah Berat Badan
Cokelat susu yang mengandung jumlah padatan kakao paling sedikit justru memiliki kapasitas antioksidan total yang sedikit dan procyanidin paling rendah.
Cokelat kue mengandung lebih sedikit procyanidin karena mengandung lebih banyak lemak (50-60 persen) daripada kakao alami.
Alkalinisasi, yang digunakan untuk mengurangi keasaman dan menaikkan pH kakao, seperti cokelat Belanda, ditemukan secara nyata mengurangi kandungan procyanidin.
Para peneliti menyimpulkan bahwa cokelat yang mengandung jumlah bahan kakao yang lebih tinggi memiliki kandungan procyanidin yang lebih tinggi.
Karena kandungan procyanidinnya yang tinggi, kapasitas antioksidannya pun lebih tinggi.
Antioksidan sendiri adalah zat yang dianggap efektif dalam membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan stroke. (*)