Meski memang berprestasi, namun Ameruddin bukanlah keluarga mampu. Gajinya sebagai pegawai di UPTD Dinas Pertanian Konawe, belum bisa selalu mendukung karier puterinya.
Bahkan, sang ibu pun pernah menggadaikan emas agar puterinya bisa bermain.
"Ibunya bahkan beberapa kali harus menggadai perhiasannya agar Ani bisa terus bermain," ujarnya.
Hingga suatu hari, Akib Ras, salah seorang pegawai kantor perwakilan Konawe membawa Ani ke Jakarta bergabung di Klub PB Pelita Bakrie binaan legenda bulu tangkis, Icuk Sugiarto.
Baca Juga: Beda 10 Tahun, Begini Cara Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Saling Dukung
Saat itu, Icuk Sugiarto nyaris menolah Ani. Namun, Akib bisa meyakinkan Icuk kalau anak bawaannya berpotensi di bulu tangkis.
Dari situ, Ani berhasil masuk ke klun dan mengikuti pertandingan kelas dunia.
Namun, kala kariernya cermelang, ibunda Ani meninggal dunia pada 2015 lalu. Saat itu, Ani sedang bertanding di Peru.
Meski demikian, semangat Apriyani Rahayu tidak pernah padam meskipun segala kesulitan pernah dia lalui.