Untuk Ibu Bekerja, Begini Tips Agar Proses Menyusui Berjalan Lancar

Saras Bening Sumunarsih - Selasa, 3 Agustus 2021
Ilustrasi ibu menyusui
Ilustrasi ibu menyusui Rawpixel

Parapuan.co – Ibu menyusui pasti memiliki beberapa kekhawatiran saat mereka kembali bekerja pasca cuti melahirkan. Pasalnya, ibu menyusui tidak dapat menyusui bayi secara intensif seperti pada masa cuti. 

Tentunya, hal ini membuat ibu menyusui kerap mengalami kekhawatiran. Banyak ibu yang takut dan khawatir proses menyusui tidak berjalan lancar seperti dirinya yang terlalu sibuk hingga buah hati tidak mendapatkan gizi cukup. 

Terkait kondisi ini PARAPUAN telah menghubungi Wakil Ketua Umum AIMI, Farahdibha Tenrilemba, S.S., M.Kes pada Rabu 28 Juli 2021 kemarin. 

Farahdibha, memberikan beberapa tips bagi ibu menyusui yang kembali bekerja setelah masa cuti mereka usai. 

Harapannya, tips ini akan memudahkan proses menyusui bagi ibu bekerja sehingga kewajiban sebagai ibu dan karyawan tetap terlaksana. 

Pertama, Farahdibha menyarankan agar ibu menyusui mendapatkan edukasi terlebih dahulu. Edukasi ini bisa dilakukan bahkan sejak bayi masih berada dalam kandungan.

Edukasi yang dimaksud ialah hal-hal yang perlu dilakukan pasca melahirkan termasuk menyusui bagi ibu bekerja.

Farhdibha bahkan menyarankan agar Kawan Puan mengikuti kelas khusus bagi ibu menyusui.

“Untuk ibu menyusui dan bekerja, pertama tolong edukasi diri dulu tentang cara kerja menyusui. Tips untuk ibu yang kembali bekerja setelah cuti, kuncinya edukasi diri dulu. Edukasinya pas masih hamil, bukan bayi sudah dihadapan, itu telat,” ungkap Farahdibha.

Setelah ibu mendapatkan edukasi perihal menyui bagi ibu bekerja, hal kedua yang perlu dilakukan adalah terbiasa dengan memerah ASI.

 

Baca Juga: Apa yang Bisa Ayah Lakukan untuk Mendukung Ibu Menyusui? Ini Saran Ahli

 

Menurut peremuan yang akrab disapa Dibha ini, ibu sebisa mungkin sudah belajar memerah ASI meski masih cuti. Sebab, cara kerja ASI ialah semakin banyak dikeluarkan, maka semakin banyak juga produksi ASI dalam payudara.

“Ibu sudah memerah ASI saat masih cuti,” katanya.

Selain melatih diri memerah sejak masih dalam masa cuti, Farahdibha juga menyarankan agar ibu menyusui dapat memerah ASI dengan menggunakan tangan. Mengapa demikian?

Tidak semua ibu menyusui dapat membeli pompa ASI karena harga yang diperjualkan relatif mahal. Jadi, memerah ASI menggunakan tangan bisa memperlancar ASI dan menekan biaya. 

Ketiga, ibu menyusui harus mengetahui proses penyimpanan ASI dengan benar. Perlu diketahui kalau ASI memiliki ketahan yang berbeda-beda pada suhu tertentu.

“Harus tau cara menyimpan ASI, menyimpan ASI di udara luar bisa berapa, di kulkas berapa, di kulkas dua pintu, dan freezer berapa lama,” jelasnya.

Tak hanya cara menyimpan, ibu menyusui juga harus tahu bagaimana cara mencairkan ASI. Tentunya, hal semacam ini bisa di dapatkan jika Kawan Puan telah mengikuti kelas edukasi.

Demikian beberapa tips agar ibu menyusui tetap lancar menyusui bahkan saat bekerja. Terpenting, edukasi diri bahkan saat bayi masi di dalam kandungan.

(*)

Baca Juga: Seberapa Penting Peran Ayah dalam Mendukung Ibu Menyusui? Ini Jawaban Pakar

 

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru