Perbedaan Reinfeksi, Long Covid, dan Psikosomatis Menurut Ahli

Anna Maria Anggita - Selasa, 3 Agustus 2021
Perbedaan long covid, psikosomatis, dan reinfeksi
Perbedaan long covid, psikosomatis, dan reinfeksi staticnak1983

Parapuan.co - Belakangan, ada banyak pasien Covid-19 yang selesai menjalani isolasi mandiri bingung akan kondisinya.

Misalnya ada yang mengeluh berbagai gejala masih timbul, bahkan ketakutan mengalami long Covid, reinfeksi, serta psikosomatis.

Lantas apa perbedaan antara long Covid, reinfeksi dan psikosomatis?

Adi Purnomo selaku dokter umum dari RS Panti Waluyo pun angkat bicara.

Baca Juga: Penyebab Parosmia dan Cara Mengobatinya Bagi Penyintas Covid-19

Kepada PARAPUAN, dr. Adi mengungkap long Covid adalah kondisi pasca Covid-19 di mana pasien yang sudah dinyatakan sembuh masih merasakan gejala.

Di mana gejala yang paling sering dirasakan adalah pada sistem pernapasan.

Sementara untuk reinfeksi adalah kondisi orang yang pernah tekena Covid-19 dan sudah dinyakan sembuh dinyatakan terinfeksi lagi.

Selanjutnya orang tersebut akan merasakan gejala-gejala seperti Covid-19.

Baca Juga: Apa Itu Long Covid dan Bagaimana Gejalanya? Ini Penjelasan Dokter

"Jadi akan menjadi batuk yang berat, napas pendek memberat, kadar oksigen menurun, panas tubuh tinggi," ucap dr. Adi ke PARAPUAN pada Sabtu (31/07/2021).

Hal lain yang diungkap dr. Adi, penderita long Covid biasanya tidak mengalami kenaikan panas tubuh.

"Kalau untuk gejala lainnya untuk pasien reinfeksi itu kembali ke gejala-gejala yang dia susah beraktivitas, tidak bisa melakukan aktivitas dengan baik, pinginnya istirahat seperti itu," paparnya.

Ia juga menjelaskan untuk penyintas yang mengalami long Covid, mereka akan sulit beraktivitas dalam beberapa waktu, akan tetapi akan segera pulih setelah istirahat.

Lantas apa itu psikosomatis?

"Kalau untuk psikosomatis, merupakan faktor kecemasan yang ada di dalam orang, dan tentunya beda-beda ya. Mungkin beberapa di antara kita pun mengalami gejala psikosomatis," jelasnya.

Orang yang mengalami psikosomatis merasa tubuh panas dan mual, namun sebenarnya hal itu hanya keluhan psikologis.

Baca Juga: Kenali Tandanya, Ini 7 Gejala Covid-19 Fatigue yang Harus Diwaspadai

Pasalnya setelah di tes, tubuh sebenarnya tidak mengalami kenaikan suhu.

"Nah kemudian untuk psikosomatis itu memang susah dibedakan dengan long Covid, terutama pada pasien yang sudah pernah kena Covid-19 ya. Kalau psikosomatis kan bisa terkena untuk siapa pun, istilahnya orang ketakutan, cemas, terinfeksi atau tidak," paparnya.

Dalam hal ini mungkin Kawan Puan akan berpikir apakah jangan-jangan terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Di sisi lain, dr. Adi juga mengungkap bahwa psikosomatis itu bisa diatasi.

"Untuk psikosomatis sendiri kita bisa melakukan tindakan seperti olahraga ringan, kemudian latihan main bola, yang mungkin bisa dilakukan, kita bisa lihat Youtube juga atau konsultasi dengan psikolog dan dokter psikiatris yang bisa menangani hal tersebut," sarannya.

Dalam hal ini, dr. Adi berpendapat bahwa kondisi psikosomatis orang itu berbeda, sehingga terkadang dibutuhkan pemeriksaan. (*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja