Saran Pakar agar Sukses Meniti Karier sebagai Penulis di Masa Pandemi

Arintha Widya - Kamis, 5 Agustus 2021
Ilustrasi tips sukses jadi penulis di masa pandemi
Ilustrasi tips sukses jadi penulis di masa pandemi Photo by Zen Chung from Pexels

Parapuan.co - Cerpenis dan novelis Riawani Elyta berbagi tips sukses meniti karier sebagai penulis, terutama di masa pandemi.

Menurutnya, tidak ada yang salah jika seseorang ingin memulai karier sebagai penulis di masa pandemi seperti sekarang.

Di samping itu, dirinya pun menyampaikan beberapa tips sukses memulai karier sebagai penulis di masa pandemi untuk Kawan Puan yang berminat.

Bagi Riawani, kamu bisa memulai karier sebagai penulis di masa pandemi karena aktivitas menulis merupakan proses yang panjang dan tidak dapat memberikan hasil yang instan.

"Memulai karier menulis di masa pandemi boleh-boleh saja, karena menulis itu kan bukan suatu aktivitas yang instan," ungkap Riawani kepada PARAPUAN belum lama ini.

"Hari ini kita menulis, besok kita publikasikan, lusa kita dapat uang. Tidak secepat itu," tambahnya.

Baca Juga: Terbitkan Buku Online Bisa Cuan, Ini Aturan Hak Cipta Penulis Digital

Bahkan, ia sendiri yang beralih ke dunia digital juga merasa seperti terlahir kembali sebagai penulis pemula.

Bagaimana tidak, di ranah digital, Riawani Elyta kembali mencari segmentasi pasar atau pembaca yang ternyata jauh berbeda dibandingkan versi cetak.

"Di situ saya benar-benar menjadi penulis yang baru lagi karena segmentasi menulis digital itu berbeda jauh dengan pembaca-pembaca versi cetak," kata Ria.

Penulis novel The Coffee Memory (2013) terbitan Bentang Pustaka itu menambahkan, ia mesti mencari pembaca baru di ranah digital.

Jadi, baginya tidak masalah bagi penulis pemula meniti kariernya di dunia digital selama ia memahami segmen pasar dengan cara cek ombak.

Bagaimana caranya? Berikut tips sukses memulai karier sebagai penulis dari Riawani Elyta agar penulis pemula bisa lancar meniti karier menulisnya!

1. Melempar kuesioner kepada pembaca

Cara cek ombak yang pertama bisa dilakukan dengan melemparkan pertanyaan dalam bentuk kuesioner kepada pembaca.

Misalnya pertanyaan yang isinya meminta pendapat pembaca tentang suatu kasus atau tema.

"Cek ombak ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, ya," terang penulis yang juga banyak menerbitkan artikel di media cetak lokal tersebut.

"Bisa dengan melemparkan pertanyaan dalam bentuk kuesioner, meminta pendapat pembaca di berbagai sosial media," imbuhnya.

Baca Juga: Mengapa Penulis Perlu Beralih ke Ranah Digital? Ini Kata Pakar

2. Mengunggah karya di beberapa platform

Kedua, cek ombak dapat dilakukan pula dengan cara mengunggah karya di lebih dari satu platform.

Riawani Elyta menyarankan penulis pemula mengunggah karyanya di beberapa media sosial.

Dari situ, penulis bisa melihat jumlah pembaca di masing-masing platform dan membandingkannya.

Jika ada satu platform dengan pembaca terbanyak, maka tulisan Kawan Puan mulai bisa dipublikasikan di satu media saja.

Selain itu, kalau memang sudah memiliki tulisan yang utuh dan lengkap, penulis bisa langsung mempublikasikan di satu platform.

Akan tetapi, sebelumnya mesti tahu dulu apakah potensi penjualannya akan laku di platform tersebut atau tidak.

Bagaimana? Kawan Puan sudah siap jadi penulis dan mendapatkan keuntungan dari publikasi digital? (*)

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat