Kurikulum ini memberikan cakrawala baru bagi perempuan perdesaan agar mampu melihat permasalahan secara transparan sehingga mudah untuk memahami dan mengatasinya.
Kedua adalah kepemimpinan dan peran perempuan di perdesaan.
Kurikulum ini menumbuhkan watak pemimpin yang percaya diri dan tidak ragu untuk terlibat dalam proses-proses pengambilan keputusan di desa.
Selanjutnya adalah pemanfaatan pengelolaan sumberdaya ekonomi dan lingkungan serta informasi teknologi perdesaan.
Kurikulum ketiga ini membantu menumbuhkan sifat kepedulian terhadap lingkungan serta peka terhadap sumberdaya dan potensi yang dimiliki desanya.
Baca Juga: Simak! Begini Caranya Mendapatkan Dana Bantuan untuk Pekerja Harian
"Bayangkan seluruh desa, perempuan di perdesaan, semuanya bisa maju, itulah yang akan menjadi kontribusi besar bagi negara kita," tambah Lenny.
Kawan Puan, program pelatihan akan diadakan dari Agustus 2021 sampai Desember 2021, di 15 provinsi yang ada di Indonesia.
15 provinsi tersebut adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.
Dalam pelatihan ini, Kemenpppa bekerja sama dengan lima lembaga masyarakat untuk perekrutan perempuan rentan sebagai perserta pelatihannya.
Kelima lembaga masyarakat tersebut adalah Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK), Institut Kapal Perempuan, Asosiasi PPSW, PEKKA dan Forum Pengada Layanan.(*)