Lebih lanjut Lala menjelaskan bahwa keinginan untuk menyelamatkan diri jauh lebih besar dari rasa takutnya.
“Apapun bentuknya, mau rasa malu, atau apapun itu, in the end of the day gue harus menyelamatkan diri gue. Your love for yourself itu yang menyelamatkan sih. Waktu itu bener-bener kayak ya malu, malu deh. Tapi gue harus menyelamatkan diri gue dari sini,” terangnya.
Saat itu di benak Lala adalah bagaimana caranya ia bisa segera keluar dari hubungan toksik tersebut.
Sementara hal lain bisa diatasi setelah ia keluar dari hubungan toksik tersebut.
“Waktu itu berat sih, very complicated feeling sebenernya. Tapi waktu itu gue enggak menerima (abuse), kayak ini enggak boleh terjadi,” ungkapnya.
Baca Juga: Mengenal Tanda Inner Child Terluka, Salah Satunya Rentan Terjebak Hubungan Toksik
Pentingnya punya support system untuk bantu keluar dari hubungan toksik
Bagi Lala Karmela, ia merasa beruntung karena memiliki support system yang bisa membawanya kembali ke realita.
“Ternyata sangat penting memiliki teman dekat yang bisa melihat sesuatu yang tidak benar, ketika kita sendiri tidak bisa melihat semua itu,” ungkapnya.
Pentingnya memiliki support system yang bisa membantunya ini juga turut menguatkan tekad Lala untuk segera meninggalkan hubungan toksik tersebut.
Apalagi salah satu temannya pernah melihat kejadian abusive yang terjadi kepadanya dan melaporkan langsung hal tersebut pada sang kakak.