Ingin Mengembangkan Bisnis? Coba Strategi Marketing 4Ps Ini yuk!

Vregina Voneria Palis - Jumat, 6 Agustus 2021
Strategi marketing 4Ps
Strategi marketing 4Ps Six_Characters

Parapuan.co – Kawan Puan, apakah kamu sedang mencari strategi marketing yang tepat untuk bisnismu?

Jika iya, mungkin kamu perlu mencoba strategi marketing 4Ps.

Strategi marketing 4Ps adalah strategi pemasaran gabungan yang mencakup beberapa elemen yakni product (produk), price (harga), placement (tempat), dan promotion (promosi).

Di Indonesia sendiri, strategi marketing 4Ps ini lebih lebih sering disebut dengan 4P atau pemasaran gabungan.

Baca Juga: Mengenal WOM Marketing, Pemasaran Produk dari Mulut ke Mulut

Strategi marketing 4Ps ini sudah ada pada tahun 1950-an, tetapi saat itu strategi ini masih belum banyak dikenal masyarakat luas.

Strategi marketing 4Ps ini mulai banyak dikenal orang usai Neil Borden, profesor periklanan di Universitas Harvard, menulis artikel berjudul The Concept of the Marketing Mix pada tahun 1964.

Nah, bagaimana sih strategi marketing 4Ps ini bekerja?

Melansir dari situs TheBalance, ada beberapa hal yang menjadi titik utama strategi ini, yakni product (produk), price (harga), placement (tempat) dan promotion (promosi).

Empat komponen penting tersebut perlu kamu perhatikan untuk meningkatkan kesuksesan bisnis yang kamu lakukan, Kawan Puan.

Apa saja sih yang harus kamu perhatikan dari setiap komponen?

1. Product (Produk)

Produk mengacu pada barang atau jasa yang perusahaan tawarkan kepada pelanggan.

Idealnya, sebuah produk harus memenuhi permintaan konsumen atau menarik sehingga konsumen percaya bahwa mereka perlu memilikinya.

Selain itu, produk atau jasa yang ditawarkan juga harus menyasar ke pasar yang tepat.

Baca Juga: Maksimalkan Keuntungan Bisnis di Instagram, Ini Tips Marketingnya

Misalnya, kotak styrofoam yang kerap digunakan untuk membungkus makanan.

Produk tersebut dibuat sedemikian rupa agar harga jualnya murah dan sesuai untuk digunakan oleh kedai-kedai makanan dengan kategori menengah.

Membuat desain kotak styrofoam yang berlebihan dengan desain mewah tentu bukan keputusan tepat, sebab hal itu akan menaikan harga produksi dan kurang sesuai dengan kebutuhan pelanggan kelas menengah.

2. Price (Harga)

Elemen selanjutnya adalah harga. Menentukan harga dari produk atau jasa yang kamu tawarkan butuh pertimbangan yang matang dan tidak bisa asal.

Tentu kamu harus menentukan harga yang sesuai dengan nilai produk atau jasa yang kamu berikan. Namun, penting juga untuk pertimbangkan harga kompetitor.

Jika ada kompetitor yang menawarkan barang atau jasa serupa dan mereka memberi harga yang relatif lebih murah, tentu saja konsumen akan lebih memilih kompetitor.

3. Place (Tempat)

Kawan Puan, dalam strategi marketing 4Ps ini, 'tempat' mengacu pada lokasi, baik virtual atau dunia nyata, di mana kamu akan memasarkan barang atau jasa.

Pertimbangkan siapa yang akan membeli produk atau jasa yang kamu tawarkan, di mana mereka banyak menghabiskan waktu.

Baca Juga: Selain Konten Viral, Ini 3 Tips Meningkatkan Penjualan di Instagram

Melansir dari Investopedia, 'tempat' juga dapat merujuk pada penempatan produk di toko tertentu dan penempatan produk pada tampilan toko tertentu.

Nah, untuk meningkatkan penjualan produk, kamu harus memperhatikan pemilihan tempat produk pada etalase toko.

4. Promotion (Promosi)

Tujuan dari mempromosikan suatu produk adalah untuk mengungkapkan kepada konsumen mengapa mereka membutuhkannya dan mengapa mereka harus membayar harga tertentu untuk produk atau jasa tersebut.

Promosi dapat kamu lakukan melalui katalog, papan reklame, brosur, iklan TV, dan lain-lain.

Akan tetapi, dengan perkembangan teknologi saat ini, ada lebih banyak media promosi yang dapat digunakan.

Contohnya, media sosial, website, iklan pay per-click, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: 5 Strategi Penjualan Jangka Panjang agar Bisnis Tetap Jalan hingga Pandemi Usai

Nah, Kawan Puan, itu dia strategi marketing 4Ps yang harus kamu perhatikan saat berbisnis.

Semoga informasi di atas dapat membantu mengembangkan bisnismu, ya! (*)

Sumber: thebalance.com,investopedia.com
Penulis:
Editor: Arintya