Pola Asuh Merdeka: 5 Cara Menolak Saran Pengasuhan dari Orang Tua

Ericha Fernanda - Jumat, 6 Agustus 2021
Cara menolak saran orang tua dengan sopan.
Cara menolak saran orang tua dengan sopan. Morsa Images

Parapuan.co - Setiap orang tua memiliki gaya pengasuhan yang berbeda dengan orang tua lainnya. Sebab setiap anak unik, tantangan pengasuhan anak juga akan berbeda antara satu dan lainnya.

Setelah Kawan Puan memiliki buah hati, sering kali nasehat-nasehat tak diinginkan menghampiri agar ditambahkan ke catatan pengasuhanmu.

Tentu saja niat mereka baik, tapi hal-hal seperti ini kerap bertolak belakang dengan gaya pengasuhan Kawan Puan di masa modern. 

Bagi beberapa dari kita, menolak saran terutama dari orang tua bisa menimbulkan konflik. 

Tetapi dalam pengasuhan buah hati, kita harus konsisten dan bisa membuktikan bahwa kita bisa bertanggung jawab untuk merawat buah hati dengan maksimal.

Jika Kawan Puan sulit berkata berkata "tidak" dengan tegas, lakukan tips-tips yang PARAPUAN rangkum dari laman Moms berikut ini, yuk!

1. Mendengarkan

Tidak hanya membuat orang lain merasa didengarkan, kegiatan "mendengarkan" akan memberi mereka validasi, mengingat saran ini kemungkinan besar pernah mereka alami sendiri.

Meskipun saran tersebut belum tentu kamu lakukan saat itu juga, tetapi mendengarkan akan lebih baik. 

Jadi, tanggapi dengan kalimat "Saya pernah mendengarnya," bersama dengan tanggapan lain yang relatif serupa akan membuat percakapan selesai tanpa konflik.

Perlu Kawan Puan ingat juga siapa tahu saran tersebut bisa bermanfaat di masa depan. 

Baca Juga: Saran dari Psikolog Saat Kita Ingin Menolak Saran Pengasuhan Orang Tua

 

 

2. Jelaskan Alasan Menolaknya

Ada saat di mana saran pengasuhan orang tua akan sangat bertolak belakang denganmu.

Misalnya, saat pagi hari kamu membiasakan anak berolahraga dan berjemur di halaman agar dapat menyerap vitamin D dari matahari dengan baik.

Sedangkan, kakek-nenek melarangnya dengan alasan kulit mereka akan menggelap, berkeringat, kelelahan, bahkan bau matahari.

Jika keadaannya seperti ini, menjelaskan alasanmu ke mereka adahal hal terbaik.

Ucapkan kalimat seperti "Tidak apa-apa anak saya aktif bergerak, saya tidak mempermasalahkan tubuhnya berkeringat, selagi dia sehat dan bahagia saya akan mendukung."

Bisa juga dengan melontarkan kalimat "Bermain di bawah sinar matahari pagi penting bagi kesehatan anak saya, mereka menyerap vitamin D secara gratis."

Jelaskan alasan menolak dengan sopan untuk menanggapi hal tersebut ya, Kawan Puan. 

3. Mengucapkan Terima Kasih

Mengucapkan terima kasih kepada individu atas saran yang diberikan memungkinkan mereka untuk mengetahui bahwa apa yang telah diinformasikan sudah kita pertimbangkan.

Sebenarnya kamu tidak perlu merinci tentang apa pun tentang gaya pengasuhanmu kepada orang lain.

Tetapi, mengucapakan terima kasih dan "Saya punya sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan sekarang," itu cukup mempersingkat percakapan dengan sopan.

Baca Juga: Pola Asuh Merdeka: Apa Akibat Jika Kakek-Nenek Sering Terlibat dalam Pengasuhan Anak?

 

4. Mengutip Saran Dokter

Mengutip Motherly, banyak orang menerima sudut pandang jika seorang profesional telah melakukan validasi. 

Jika dokter anak kamu sendiri setuju dengan posisimu, katakan, "Dokter saya mengatakan untuk menunggu sampai dia setidaknya enam bulan sebelum memulai makanan padat."

Ungkapkan jika kamu lebih cenderung mempercayai saran dokter dan tidak mau terjadi apa-apa pada anak.

5. Menggunakan Respon Standar

Jika kamu tak ingin menimbulkan konflik dan ingin segera mengakhiri percakapan, kamu bisa menggunakan respon standar bagi semua orang yang memberimu saran pengasuhan tanpa diminta.

Kamu bisa mengatakan, "Ini mungkin bukan cara yang tepat bagi ayah dan ibu, tetapi ini adalah cara yang tepat untuk saya."

Perlu diingat, jika kamu menampung segala nasehat pengasuhanmu dan mengiyakannya membuat kamu tidak akan mandiri dan ketergantungan dalam mengasuh anak sendiri.

Pertimbangkan secara matang jika akan menerapkannya ke anak karena mereka adalah tanggung jawabmu sepenuhnya.

(*)

Baca Juga: Wah! Berbicara Setinggi Mata Bisa Bantu Orang Tua dan Anak Lebih Terhubung, Lho

 

 

Sumber: Moms.com,Motherly
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja