Maksudnya, sebagai suami sebisa mungkin kita mencarikan tempat vaksin yang nyaman dan ramah ibu menyusui. Bahkan, sekedar mencarikan tempat vaksin bagi ibu menyusui, hal tersebut sudah sangat berarti.
Mendorong ibu menyusui untuk terus menyusui setelah vaksinasi jadi hal kedua yang wajib dilakukan. Selain itu, memastikan ibu dilindungi dan didukung untuk melanjutkan praktik menyusui terlepas dari apapun.
Suami juga bisa menawarkan untuk merawat bayi atau anak-anak lain di rumah sehingga ibu dapat tidur siang di antara waktu menyusui.
Selain itu, terlibat dalam pemberian makan juga sangat penting. Bawa bayi ke pasanganmu untuk disusui. Setelah itu sendawakan bayi, ganti popok, hingga bantu bayi kembali tidur.
Vaksin berpotensi efek samping, jadi buat dia nyaman. Saat pasanganmu menyusui, tawarkan dia bantal, selimut, air minum, atau apa pun yang dia ingin ada di dekatnya.
Terakhir, ambil tanggung jawab rumah tangga tambahan. Pertimbangkan untuk membagi kembali tugas-tugas rumah tangga sehingga pasanganmu memiliki lebih banyak waktu untuk beristirahat.
“Adalah tanggung jawab semua orang untuk melindungi dan mendukung para ibu untuk menyusui anaknya,” kata Dr. N. Paranietharan, Perwakilan WHO Indonesia.
"Menyusui yang optimal sangat kritis dan penting, sehingga merupakan salah satu cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak yang optimal.”
Peran suami dalam mendukung pasangan yang sedang menyusui untuk vaksin Covid-19 tak boleh dihindari.
Tujuannya, demi kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi demi meminimalkan penularan virus Covid-19 ini.
(*)
Baca Juga: Pola Asuh Merdeka: Apa Akibat Jika Kakek-Nenek Sering Terlibat dalam Pengasuhan Anak?