Parapuan.co - Pentingnya penggunaan sunscreen untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet tengah begitu banyak digaungkan.
Dimulai dari menyuarakan penggunaan sunscreen sebanyak dua jari, mengaplikasian ulang sunscreen setiap 2-3 jam sekali, hingga yang sempat viral beberapa waktu lalu seorang perempuan mempraktikkan metode pemakaian sunscreen dengan jumlah terbilang tidak wajar.
Hal tersebut dilakukan mengingat begitu bahayanya paparan langsung sinar ultraviolet pada kulit seperti terbakar, hingga dampak jangka panjang yang dapat menyebabkan penuaan dini dan kanker kulit.
Karenanya para dermatologis menyarankan untuk tidak lupa menggunakan sun protection sebelum memulai aktivitas, sekalipun berada di dalam rumah, seperti saat pandemi seperti ini.
Kawan Puan mungkin sering mendengar sebutan sunscreen dan sunblock, serta beranggapan bahwa kedua istilah tersebut menunjukkan benda yang sama.
Baca Juga: Ini Alasan Pentingnya Memakai Sunscreen Meski di Dalam Rumah
Nyatanya, kedua istilah tersebut bukanlah benda yang sama dan tentu saja memiliki fungsi yang berbeda.
Dilansir dari situs Health, Cristina Psomodakis, dokter kulit yang berbasis di London menjelaskan, sunscreen merupakan produk perawatan kulit yang mengandung kimia organik seperti octyl methoxycinnamate, octyl salicylate, dan ecamsule.
Senyawa kimia tersebut bergantung pada reaksi kimia saat menyerap sinar UV dan mengubahnya menjadi panas, kemudian dilepaskan dari kulit.
Sementara sunblock adalah produk skincare yang mengandung bahan mineral seperti titanium dioxide atau zinc oxide yang secara fisik dapat membantu menghalangi masuknya sinar UV.
Dapat dikatakan, hal utama yang menjadi perbedaan antara sunscreen dan sunblock adalah cara produk tersebut melindungi kulit dari sinar UV.
Lebih lanjut lagi, sunblock dinamakan demikian karena secara harfiah ia menghalangi sinar UV untuk membentuk pelindung diri, sementara sunscreen melindungi kulit dengan adanya reaksi kimia saat kulit menyerap UV.
Selain itu, cara pengalikasian kedua produk tersebut pun berbeda, dengan perlindungan reaksi kimia melalu penyerapan sinar UV maka cara mengaplikasikan sunscreen adalah dengan mengoleskannya secara merata, dan sebagian sunblock pun dapat digunakan dengan cara yang sama.
Penting untuk diperhatikan, pastikan selama mengaplikasikan sun protection telah dioleskan secara merata pada setiap area kulit.
Sebab, sinar ultraviolet dapat dengan mudah mengenai bagian kulit yang terbuka, sekecil apa pun.
Baca Juga: Menurut Dermatologis, Hentikan 7 Kebiasaan Ini agar Wajah Tidak Rusak
Selanjutnya, kamu tak perlu kaget jika saat penggunaan sunblock akan menyisakan white cast, hal tersebut terjadi karena cara pengaplikasiannya dengan tidak dioleskan yang tentu saja berbanding terbalik dengan sunscreen.
Kemudian dilihat dari sisi jenis sinar yang dilindungi, umumnya sunscreen digunakan untuk melindungi kulit dari sinar UVA, tipe sinar yang dapat meningkatkan kerusakan kulit.
Sedangkan sunblock diformulasikan untuk menghentikan kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar UVB, jenis sinar yang dapat menyebabkan kulit terbakar.
Sunblock vs Sunscreen, mana yang lebih baik?
Dr. Psomadakis menyampaikan keduanya memiliki pro dan kontra dalam perlindungan kulit.
Kendati begitu, ia menyarankan penggunaan sunblock untuk yang memiliki jenis kulit sensitif atau yang memiliki kondisi kulit alergi terhadap sejumlah bahan kimia pada sunscreen.
Dr. Klein menjelaskan perihal saran tersebut, menurutnya sunblock tidak memiliki kandungan bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi.
"Sunblock membantu melindungi dengan perlindungan fisik pada permukaan kulit, sehingga kandungannya dapat ditoleransi dengan baik sekalipun oleh jenis kulit sensitif," jelasnya dikutip dari laman Health.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Produk Sunscreen Korea SPF 50 Sesuai Jenis Kulit
Meski begitu, untuk pemilihan yang terbaik dari dua produk tersebut hal ini bergantung pada produk mana yang disukai dan sesuaikan dengan kebutuhan.
Sebab, keduanya sama-sama memiliki kandungan SPF yang dapat bantu melindungi kulit, dan American Academy of Dermatology menyarankan untuk menggunakan kadar SPF minimal 30 yang dapat bantu menghalangi 97% kulit dari sinar UVB.
Perlu diketahui, setinggi apa pun kadar SPF pada produk sun protection yang kamu gunakan, tidak dapat bantu 100% melindungi kulit dari paparan sinar UV.
Nah, sudah enggak bingung lagi ya perbedaan antara sunscreen dan sunblock, jadi Kawan Puan mau pakai yang mana nih?
(*)